Daniel Glick, Jurnalis asal Amerika Serikat, Berbagi Ilmu ‘Good Journalism’ kepada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAI
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) mengundang jurnalis dan penulis asal Amerika Serikat, Daniel Glick, untuk mengisi Kuliah Umum “What Good is Journalism, and What is Good Journalism” pada Senin, 28 Oktober 2024 di Auditorium UAI Lantai 3. Perkuliahan umum ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat berita yang sesuai dengan kaidah good journalism.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Yoedo Shambodo, S.Sos., M.Si., pada sambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi UAI harus memanfaatkan kesempatan langka, yaitu bertemu jurnalis asal Amerika Serikat, dengan sebaik-baiknya. “Diharapkan (dengan mengikuti acara ini) mahasiswa tidak hanya mampu menyajikan informasi yang baik, tetapi juga mampu menjaga nilai-nilai objektivitas, kebenaran, dan keberimbangan dalam pemberitaan”, ujar beliau.
Juru Bicara Kedutaan Besar AS, Jamie Ravetz, menyapa peserta dalam bahasa Indonesia dan memberikan sambutan terkait kuliah umum bersama Daniel Glick. Ia berpesan kepada mahasiswa untuk tidak ragu bertanya karena narasumber telah memiliki 35 tahun pengalaman di dunia jurnalistik. Ravetz berharap, melalui kuliah ini, mahasiswa dapat memperoleh wawasan berharga dalam memulai karir di bidang jurnalisme dan komunikasi.
Jurnalis asal Negeri Paman Sam, Daniel Glick, membuka perkuliahan dengan berbagi ilmu dan pengalamannya di bidang jurnalisme. Hal pertama yang ia sampaikan adalah bahwa media berperan penting dalam menciptakan negara yang lebih demokratis. Dalam paparannya, ia menunjukkan dua peta yang saling berkorelasi, peta transparansi korupsi dan peta kebebasan pers, yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi kebebasan pers, maka semakin rendah tingkat korupsinya. Ia juga menjelaskan bahwa media sering kali menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, baik dari pihak pemerintah maupun internal.
Glick menjelaskan bahwa jurnalisme memiliki peran penting, mulai dari menyampaikan informasi, mengklarifikasi dokumen, hingga melaporkan berbagai peristiwa. Selain itu, jurnalisme juga bertugas merayakan pencapaian, menyoroti kegagalan, dan menjaga akuntabilitas pemerintahan.
Pada kesempatan ini, Glick memperkenalkan toolbox yang esensial dalam dunia jurnalisme. Toolbox pertama adalah pertanyaan-pertanyaan 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How). Menurutnya, berita yang baik dan benar harus didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut. Toolbox kedua adalah sumber berita, di mana ia menekankan bahwa berita yang baik berasal dari sumber yang kredibel dan berbasis fakta, bukan opini penulis. Selain itu, ia juga memberitahukan bahwa independensi dalam jurnalisme itu sangat penting demi menjaga objektivitas suatu berita.
Daniel Glick juga mengadakan sesi diskusi bersama mahasiswa mengenai topik proyek IKN Nusantara. Ia memberikan pertanyaan pemantik terkait siapa yang tahu tentang proyek ini, informasi apa yang jurnalis miliki, kapan proyek ini dimulai dan akan selesai, di mana informasi bisa didapat, mengapa proyek ini diperjuangkan hingga selesai, bagaimana proyek ini menarik perhatian, serta besarnya anggaran pembangunan IKN. Para mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti sesi diskusi ini. Tak jarang mahasiswa yang berdiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik.
Sesi kuliah umum “What Good is Journalism, and What is Good Journalism” yang diisi oleh Jurnalis asal Amerika Serikat, Daniel Glick, ditutup dengan pemberian sertifikat, cinderamata, hingga sesi foto bersama.