Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia (FPP UAI) menyelenggarakan Visiting Lecture bertema “Bimbingan Konseling sebagai Upaya Optimalisasi Perkembangan Anak dan Remaja: Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Pendidikan”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 6 Februari 2025, di Ruang 317 C Lantai 3, dengan menghadirkan tamu dari Persatuan Kaunselor Pendidikan Malaysia (PEKA).
Visiting Lecture kali ini menghadirkan dua pemateri dari Malaysia, yaitu Datin Dr. Siti Taniza Toha, Presiden PEKA, dan Muhammad Saffuan Abdullah, Pengarah Urusan Administrasi Latihan dan Perundingan PEKA. Acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa FPP UAI mengenai pendekatan bimbingan konseling Islam dalam mendukung perkembangan anak dan remaja.
Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyampaikan ucapan selamat datang kepada para tamu dari Malaysia serta mahasiswa FPP UAI. Beliau menekankan bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) harus menjadi teladan bagi masyarakat. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa acara ini merupakan kesempatan berharga untuk berdiskusi dengan PEKA mengenai implementasi nilai-nilai Islam dalam bimbingan konseling.
Datin Dr. Siti Taniza Toha menjelaskan bahwa PEKA merupakan organisasi di bawah Kementerian Pendidikan Malaysia yang bertujuan menyatukan kegiatan para konselor serta Guru Bimbingan dan Konseling. Sejak berdiri, PEKA aktif menyelenggarakan berbagai program, termasuk pelatihan peningkatan kompetensi serta kegiatan kemanusiaan dan kesukarelawanan. Pasca pandemi COVID-19, PEKA mengadopsi pendekatan baru yang mengintegrasikan bimbingan konseling berbasis nilai-nilai Islam.
Sementara itu, Muhammad Saffuan Abdullah menegaskan bahwa bimbingan konseling Islam bukan sekadar memberi nasihat, tetapi juga membimbing individu menuju kesejahteraan diri dan masyarakat. Prinsip dasar bimbingan konseling Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, sebagaimana dijelaskan dalam Surah An-Nahl ayat 125 dan Surah Ali Imran ayat 104.
Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan bahwa pendekatan konseling Islam meliputi pemberian nasihat yang baik, kisah teladan, serta pendekatan individual yang berlandaskan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, yakni menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Selain itu, terdapat tiga aspek utama dalam konseling Islam yang mencakup tauhid, akhlak, dan fitrah. Aspek tauhid membantu individu memahami hubungan dengan Allah, sedangkan aspek akhlak berfokus pada pembinaan karakter seperti kesabaran, rasa syukur, dan keikhlasan. Sementara itu, aspek fitrah membantu individu mengenali potensi diri untuk kemaslahatan pribadi dan masyarakat.
Namun, terdapat tantangan dalam penerapan bimbingan konseling Islam, seperti kurangnya pemahaman terhadap konsep BKI, pengaruh budaya luar, dan keterbatasan model praktikal. Untuk mengatasi tantangan ini, solusi yang diusulkan adalah pelatihan konselor, integrasi modul berbasis Islam, serta peningkatan kesadaran dalam dunia pendidikan.
Diskusi antara mahasiswa dan pemateri berlangsung secara interaktif dan menyenangkan. Pemateri menjelaskan materi dengan gaya yang menghibur dan mahasiswa sangat antusias menyampaikan pertanyaan kepada para pemateri.
Selain sesi kuliah umum, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FPP UAI dan PEKA sebagai langkah awal kerja sama dalam bidang bimbingan konseling Islam.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menggali lebih dalam konsep bimbingan konseling Islam serta mengaplikasikannya secara nyata dalam dunia pendidikan dan masyarakat.
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia