skip to Main Content
KUI UAI Hadirkan “The Ambassador Foresight Talk” Bersama Kedutaan Besar Pakistan Di Jakarta Dan Quaid-I-Azam UniversityDemi Menyambut Masa Depan Kerja Sama Pendidikan Indonesia Dan Pakistan 

KUI UAI Hadirkan “The Ambassador Foresight Talk” Bersama Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta dan Quaid-I-Azam UniversityDemi Menyambut Masa Depan Kerja sama Pendidikan Indonesia dan Pakistan 

Kantor Urusan Internasional Universitas Al-Azhar Indonesia (KUI UAI) dengan bangga menyelenggarakan acara “The Ambassador Foresight Talk” yang bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum mengenai tren dan tantangan global yang akan datang. Acara ini berlangsung dalam format hybrid di Ruang Serbaguna pada Selasa, 20 Agustus 2024. KUI UAI mengundang Konselor Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, Sibtin Afzaal, dan Perwakilan Quaid-I-Azam University, Dr. Salma Malik, untuk membahas masa depan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Pakistan. 

Acara dibuka dengan sambutan Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., yang menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Pakistan sangat dekat, bahkan seperti saudara. Beliau menginformasikan bahwa Pakistan adalah salah satu negara awal yang mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1945-1950-an. Rektor menjelaskan bahwa kerja sama yang akan disepakati antara UAI dan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta berkaitan dengan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Beliau juga mengungkapkan harapannya bahwa kerja sama ini akan membuka peluang bagi mahasiswa UAI untuk melakukan studi atau riset di Pakistan, dan sebaliknya. Dekan FISIP UAI, Heri Heriawanto, melaporkan bahwa dalam acara ini, UAI dan Quaid-I-Azam Universityberdiskusi mengenai upaya menjamin kesuksesan dalam kerja sama antara kedua lembaga serta membahas kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Pakistan. Sambutan ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding antara UAI, Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, serta Quaid-I-Azam University, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. 

Sesi diskusi “The Ambassador Foresight Talk” kali ini diisi oleh tamu kehormatan asal Pakistan, yaitu Konselor Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, Sibtin Afzaal, dan Perwakilan dari Quaid-I-Azam University, Dr. Salma Malik. Acara ini dipandu oleh Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA, Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Azerbaijan, yang memastikan diskusi berjalan lancar dan interaktif.  

Sibtin Afzaal, Konselor Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, membuka diskusi tentang masa depan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Pakistan. Beliau percaya bahwa kerja sama antara UAI dan Quaid-I-Azam University dapat membuka jalan untuk kolaborasi yang lebih bermakna, seperti pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi. Wakil Kepala Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta menceritakan betapa akrabnya hubungan antara Indonesia dan Pakistan, mulai dari dukungan Pakistan kepada Indonesia dalam Perang Kemerdekaan dan bantuan Indonesia kepada Pakistan dalam Perang India-Pakistan tahun 1965. Beliau mengumumkan bahwa saat ini terdapat 150 mahasiswa asal Pakistan yang berkuliah di Indonesia, mulai dari jenjang Sarjana hingga Doktorat. Tidak hanya itu, lebih dari 270 mahasiswa Indonesia saat ini berkuliah di International Islamic University, Islamabad. Menurut beliau, kerja sama pendidikan antara Pakistan dan Indonesia di UAI dapat dilihat dari adanya Pakistan Corner dan Sir Allama Muhammad Iqbal Room. 

Perwakilan dari Quaid-I-Azam University, Dr. Salma Malik, memberikan presentasi mendetail mengenai institusi tersebut. Quaid-I-Azam University, yang terletak di Islamabad, Pakistan, merupakan salah satu universitas terbaik di negara itu dan telah lama berkiprah dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dr. Malik menjelaskan bahwa Quaid-I-Azam Universitydidirikan pada tahun 1967 dan dinamai berdasarkan nama sang pendiri negeri Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, yang dikenal sebagai Quaid-e-Azam atau “Pemimpin Agung”. Saat ini, universitas tersebut memiliki lebih dari 15.000 mahasiswa yang terdaftar di berbagai program studi, mulai dari tingkat sarjana hingga doktoral. Kedepannya, Quaid-I-Azam Universityberharap dapat menjalankan berbagai kerja sama pendidikan, pertukaran mahasiswa, penelitian bersama Universitas Al-Azhar Indonesia.

Dengan suksesnya acara “The Ambassador Foresight Talk” bersama Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta dan Quaid-I-Azam University, penuh harapan Universitas Al-Azhar Indonesia dapat terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memperkaya wawasan global serta mendukung pengembangan pemikiran kritis di kalangan akademisi. 

Back To Top