skip to Main Content
PBM UAI, Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok, Dan ICCS FNU Hadirkan Pelatihan Bahasa Mandarin Berstandar Internasional Untuk Guru Dan Dosen Se-Indonesia 

PBM UAI, Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok, dan ICCS FNU Hadirkan Pelatihan Bahasa Mandarin Berstandar Internasional untuk Guru dan Dosen se-Indonesia 

Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al-Azhar Indonesia (PBM UAI) berkolaborasi dengan Center for Language Education and Cooperation Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok dan International College of Chinese Studies Fujian Normal University (ICCS FNU) dalam menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Mandarin selama dua hari, 2-3 Desember 2024, di Swiss Belinn Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelatihan yang dihadiri oleh 60 dosen dan guru Bahasa Mandarin dari berbagai wilayah Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Mandarin melalui Standar Kompetensi Profesional Internasional. 

Pelatihan ini dihadiri oleh para tokoh penting, baik dari UAI, PBM UAI, maupun berbagai pihak lainnya. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., Wakil Ketua Pusat Bahasa Mandarin UAI, Drs. Murni Djamal, M.A., Direktur PBM UAI Pihak Indonesia, Feri Ansori, S.S., M.Ed., Direktur PBM UAI Pihak Tiongkok, Wang Daxin, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Yudil Chatim, Ketua Harian ICBC, Dr. Ali Husein S.S., dan Vice Dean of ICCS FNU, Ms. Zhang Shifan. 

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi para dosen dan guru, karena Bahasa Mandarin menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global. “Para guru ini nantinya diharapkan dapat terus menyebarkan pengetahuan ini kepada murid-muridnya dan mahasiswa, tidak hanya dalam program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, tetapi juga di berbagai bidang ilmu lainnya,” ucap beliau. 

Senada dengan Rektor UAI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Yudil Chatim, menyampaikan bahwa dengan mengikuti pelatihan ini, para guru dan dosen dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa tentang pentingnya bahasa dan budaya sebagai kekuatan mereka di masa depan. Hasilnya, para pelajar dapat menguasai bahasa Mandarin serta siap untuk menjadi tenaga kerja, mahasiswa, hingga ilmuwan yang berkualitas. 

Pada pelatihan ini, para guru dan dosen mendapatkan pelatihan intensif seputar bahasa Mandarin. Materi yang diajarkan meliputi pengajaran pengucapan dan kosakata Bahasa Mandarin, pengajaran tata bahasa Mandarin dan aksara Tiongkok, desain pengajaran Bahasa Mandarin, hingga pengembangan sumber daya pengajaran yang berdasarkan kemampuan profesional. Materi tersebut disusun berdasarkan Standar Kompetensi Profesional Internasional untuk Guru Bahasa Mandarin atau T/ISCLT 001-2022. 

Pelatihan Bahasa Mandarin ini didukung oleh tenaga pengajar profesional asal Tiongkok yang telah memenuhi kualifikasi internasional dan memiliki pengalaman belajar di berbagai negara. Dengan pengalaman yang dimiliki, para pengajar mampu memberikan pendekatan pengajaran yang sesuai dengan standar internasional. 

Sebagai tanda apresiasi atas keikutsertaan selama dua hari, para peserta menerima sertifikat dan kenang-kenangan berupa cinderamata. 

Back To Top