skip to Main Content
Penutupan Kedaireka FISIP Dan Launching Unit Layanan Disabilitas Bersama University Of Edinburgh 

Penutupan Kedaireka FISIP dan Launching Unit Layanan Disabilitas bersama University of Edinburgh 

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia (Ilkom UAI) mengadakan acara “Diseminasi, Peresmian Unit Layanan Disabilitas, dan Penutupan Hibah British Council Kedaireka 2024” pada Kamis, 12 Desember 2024, di Auditorium UAI Lantai 3. Acara ini merupakan implementasi proyek kolaborasi Program Studi Ilmu Komunikasi UAI bersama University of Edinburgh (UoE), yang berfokus pada perguruan tinggi ramah disabilitas dan inklusif. 

Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tamu terkemuka, termasuk perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kebudayaan, Komisi Nasional Disabilitas, Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Yayasan Wahana Inklusif Indonesia, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Tuna Netra Lebak Bulus, ICEVI Indonesia, Digital Accessibility Suarise, Inklusi Film Indonesia, serta para mahasiswa disabilitas netra. 

Acara dibuka dengan pembacaan laporan pelaksanaan proyek UK-Indonesia Disability Inclusion Partnership 2024 oleh Dosen Ilmu Komunikasi UAI, Cut Meutia Karolina, S.I.Kom., M.I.Kom. Program yang didanai oleh British Council Indonesia dan Kedaireka ini telah menghasilkan empat standard operating procedure (SOP), yakni lingkungan fisik inklusif, lingkungan sosial inklusif, pembuatan materi belajar inklusif, dan dukungan digital inklusif. 

Tak hanya itu, Cut Meutia bersama tim yang terdiri dari Edoardo Irfan, S.I.P., M.Si., dan Gusmia Arianti, S.E., M.Si., bekerja sama dengan University of Edinburgh melalui kunjungan timbal balik untuk pelatihan, berbagi pengalaman, dan memperkuat kerja sama. Selama proyek berlangsung, para dosen UAI juga mendapatkan pelatihan untuk mempersiapkan layanan pendidikan bagi mahasiswa disabilitas netra. 

Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., mengapresiasi dan mendukung upaya yang dicanangkan oleh Tim UAI dan University of Edinburgh untuk memfasilitasi penyandang disabilitas. “Layanan Disabilitas ini merupakan langkah besar bagi UAI yang berkomitmen menjadi kampus inklusif. Tentu, ini bukan hanya untuk UAI, tapi untuk dunia pendidikan Indonesia yang kita harapkan semakin ramah akses bagi siapa saja, khususnya saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan”, ucap beliau. Untuk mewujudkannya, Rektor bersama dengan Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI meresmikan Unit Layanan Disabilitas Universitas Al-Azhar Indonesia.  

Summer Xia, Direktur British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, menyampaikan apresiasinya bahwa proyek ini tidak hanya merefleksikan komitmen UAI dan UoE terhadap dunia pendidikan, tetapi juga menunjukkan keyakinan mendalam terhadap pentingnya ekuitas dan akses. Ia berharap kerja sama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dapat terus berlangsung. 

Profesor John Ravenscroft dari University of Edinburgh dan Elizabeth McCann dari British Council turut menjelaskan enam prinsip untuk membantu pembelajaran mahasiswa disabilitas netra di pendidikan tinggi melalui Zoom Livestream. Prinsip-prinsip tersebut meliputi kebijakan dan layanan universitas, penyesuaian lingkungan, proses belajar-mengajar, proses penilaian, inklusi sosial, hingga pelatihan pengembangan mahasiswa yang ramah disabilitas. 

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Dr. Rachmita Maun Harahap, S.T., M.Sn., menyampaikan bahwa peresmian ini merupakan wujud nyata komitmen UAI dalam menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang inklusif. Ia juga menjelaskan bahwa unit ini berfungsi sebagai pusat koordinasi dan penyedia layanan yang mendukung kebutuhan mahasiswa disabilitas di lingkungan kampus. 

Acara ini diramaikan dengan penampilan musik oleh mahasiswa disabilitas netra. Mereka menyanyikan berbagai lagu yang memukau para hadirin dengan kepiawaiannya. Tidak hanya itu, acara ini juga menayangkan dua video dengan audio description karya Ilmu Komunikasi UAI bersama University of Edinburgh dalam dua bahasa. Video pertama, berjudul “Sepatu”, dibuat dalam bahasa Inggris, sedangkan “Faunaland” dalam bahasa Indonesia. 

Dengan ditutupnya program Kedaireka Ilmu Komunikasi dan peresmian unit layanan disabilitas, Universitas Al-Azhar Indonesia dapat mewujudkan pendidikan tinggi yang ramah disabilitas dan inklusif. 

Back To Top