Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al-Azhar Indonesia (PBM UAI) menyelenggarakan Chinese Spring Festival 2025 dengan tema “Merasakan Pesona Tiongkok, Merasakan Tahun Baru Imlek”, pada Selasa, 11 Februari 2025, di Auditorium UAI Lantai 3. 

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dalam budaya Festival Musim Semi Tiongkok, meningkatkan pemahaman mahasiswa Indonesia terhadap budaya Tiongkok, serta mempererat hubungan budaya antara kedua negara. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menampilkan kemampuan berbahasa Mandarin mereka dalam suasana interaktif.

Acara ini terbuka untuk mahasiswa UAI maupun masyarakat umum dan mendapat dukungan dari berbagai sponsor, antara lain PT HISENSE, Indonesia Calligraphy and Painting Institute, PT Sinde Budi Sentosa, IF Language Center, Perhimpunan Pengusaha Jiang Xi Indonesia, PT CCEPC Indonesia, Midea, Ming Bao Ji, hingga PT VOK Electrical Appliances Indonesia.

Para pimpinan UAI dan PBM UAI turut hadir dalam acara ini, termasuk Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Drs. Zirmansyah, M.Pd., Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Ir. Ade Suryanti, IPU, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Faisal Hendra, Lc., MA., Wakil Ketua Pusat Bahasa Mandarin UAI Drs. Murni Djamal, M.A., serta Direktur PBM UAI dari pihak Indonesia, Feri Ansori, S.S., M.Ed., dan Direktur PBM UAI dari pihak Tiongkok, Wang Daxin.

Dalam sambutannya, Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyampaikan bahwa festival ini merupakan wujud kerja sama erat antara Pusat Bahasa Mandarin UAI, Kedutaan Besar Tiongkok, serta berbagai institusi budaya dan pendidikan dari Tiongkok. Beliau menegaskan bahwa mahasiswa harus berperan aktif dalam perkembangan global, tidak sekadar menjadi penonton. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa asing lainnya.

Acara ini juga mendapat apresiasi dari Wang Siping (Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia) dan Ancher Lee (Minister of General Affairs PT CCEPC). Mereka menyoroti bahwa festival ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok, serta berharap para peserta dapat merasakan keindahan budaya Tiongkok secara langsung melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan.

He Heibao, Chairman PT JQC Investment Indonesia Ming Bao Ji, menambahkan bahwa perusahaannya berpartisipasi dalam festival ini dengan menghadirkan upacara minum teh sebagai bentuk penghubung antara budaya. Menurutnya, teh bukan sekadar minuman, tetapi juga sarana bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam kekayaan budaya Tiongkok.

Festival ini semakin semarak dengan berbagai pertunjukan yang dibawakan oleh mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok UAI, seperti paduan suara, tarian tradisional Tiongkok, serta drama yang mengisahkan asal-usul Tahun Baru Imlek. Penampilan yang memukau ini mendapat sambutan hangat dari para penonton yang memberikan tepuk tangan meriah.

Selain itu, peserta juga diajak untuk merasakan langsung berbagai aspek budaya Tiongkok melalui workshop interaktif. Beberapa kegiatan yang menarik perhatian adalah kaligrafi, permainan tradisional, pembuatan pangsit, prosesi teh tradisional, hingga sesi foto dengan pakaian Hanfu. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pengunjung yang aktif mencoba setiap aktivitas yang tersedia.

Festival ini ditutup dengan pengundian doorprize yang semakin menambah keceriaan suasana. Dengan suksesnya Chinese Spring Festival 2025, diharapkan pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok semakin erat, serta semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk mempelajari bahasa dan budaya Tiongkok lebih dalam.