Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia (FPP UAI) menerima kunjungan dari Rektor International Open University (IOU), Dr. Abu Ameenah Bilal Philips, beserta tim pada Kamis, 13 Februari 2025. Acara ini diawali dengan penyambutan oleh pimpinan UAI di Ruang Rektor, dilanjutkan dengan Visiting Lecture yang berlangsung di Ruang Rektor dan Ruang 317 C.
Dalam pertemuan bersama Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., serta jajaran pimpinan UAI, kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kerja sama akademik yang dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA). Kesepakatan ini mencakup kerja sama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari kunjungan ini, Dr. Bilal Philips menyampaikan kuliah umum bertajuk “Towards the Empowerment of Global Islamic Education: Implementing Islamic Principles in Psychology and Education”. Sesi ini dimoderatori oleh Ketua Program Studi Psikologi Pendidikan Program Magister (S2), Faisal Sundani Kamaludin, Lc., M.Ed., Ph.D.
Dalam pemaparannya, Dr. Bilal Philips menekankan bahwa ilmu dalam Islam merupakan amanah yang harus disebarluaskan. Sebagaimana sabda Rasulullah, ilmu harus diajarkan kepada semua orang, baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat.
Beliau juga berbagi pengalaman saat menjadi Imam di Masjid Abu Hurairah, North York, Kanada. Meskipun menghadapi tantangan dari kelompok tertentu yang menuduhnya sebagai penyebar kebencian, mahasiswa tetap datang kepadanya untuk melakukan pengabdian masyarakat. Pengalaman ini semakin menguatkan keyakinannya bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah bagian integral dalam menuntut ilmu.
Dalam kesempatan ini, Dr. Bilal Philips membedakan antara Pendidikan Islam dan Islamisasi Pendidikan. Pendidikan Islam mencakup studi keislaman seperti fikih, syariah, akidah, dan hadis. Sementara itu, Islamisasi Pendidikan merujuk pada pendekatan yang telah diterapkan oleh para cendekiawan Muslim di Cordoba dan Andalusia pada masa kejayaan Islam, di mana umat Islam menjadi pusat keilmuan dunia. Kala itu, para pelajar dari berbagai belahan dunia datang untuk belajar dari ilmuwan Muslim dan membaca karya-karya mereka.
Beliau juga menyinggung buku “100 Inventions by Muslims”, yang menurutnya sering diabaikan oleh institusi di dunia Barat guna mempertahankan narasi bahwa umat Islam tidak berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Akibatnya, banyak mahasiswa Muslim yang belajar di Barat merasa bahwa umat Islam tertinggal dalam bidang ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, buku tersebut penting untuk mengisi kesenjangan pengetahuan dan membangkitkan kembali kebanggaan terhadap warisan intelektual Islam.
Sebagai pendidik di institusi seperti UAI dan IOU, Dr. Bilal Philips menekankan pentingnya mengoreksi narasi yang keliru. Beliau menegaskan bahwa semua bidang ilmu harus dipahami dari perspektif Islam yang komparatif. Islam tidak mengajarkan untuk menolak seluruh ilmu yang berasal dari Barat, tetapi justru memberikan lensa Islam yang komparatif agar umat Islam dapat memilah mana yang benar dan mana yang bertentangan dengan prinsip Islam.
Menutup kuliah umumnya, beliau menegaskan bahwa umat Islam harus mendalami ilmu, memahami batasan antara halal dan haram, serta mengetahui alasan di balik suatu hukum Islam. Menurutnya, inilah tantangan yang harus dihadapi demi mengangkat derajat umat Islam di dunia.
Kunjungan Rektor International Open University (IOU), Dr. Abu Ameenah Bilal Philips, ke Universitas Al-Azhar Indonesia (FPP UAI) menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama akademik antara kedua lembaga.
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia
- Universitas Al-Azhar Indonesia