skip to Main Content
Tamu Dari Universitas Al-Azhar Kairo, Prof. Dr. Nahlah Al-Shaidi, Sampaikan Pentingnya Peranan Lembaga Pendidikan Dan Perempuan Dalam Menyebarluaskan Islam Yang Toleran Dan Moderat Di Auditorium Universitas Al-Azhar Indonesia 

Tamu dari Universitas Al-Azhar Kairo, Prof. Dr. Nahlah Al-Shaidi, Sampaikan Pentingnya Peranan Lembaga Pendidikan dan Perempuan dalam Menyebarluaskan Islam yang Toleran dan Moderat di Auditorium Universitas Al-Azhar Indonesia 

Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menyambut delegasi Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, dalam acara Seminar “Daur Al-Mu’assasat Al-Ta’limiyyah fii Taʼziz Qiyam Al-Hiwar wa Al-Tasamuh” pada Selasa, 9 Juli 2024. Acara yang berlangsung di Auditorium UAI Lantai 3 diselenggarakan dalam rangka mempererat silaturahim antara Universitas Al-Azhar Kairo dengan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA) dan UAI. Sesi seminar diisi oleh perwakilan Universitas Al-Azhar Kairo, yaitu Penasihat Syaikh Al-Azhar Urusan Mahasiswa Asing, Prof. Dr. Nahlah Al-Shaidi, dan dimoderatori oleh Dosen Tetap Program Studi Bahasa & Kebudayaan Arab UAI, Sayyed Zuhdi Abdil Ghany, Lc., S.S., M.Hum. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Arab UAI serta para tamu dari YPIA. 

Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., memberikan sambutan serta ucapan terima kasih kepada perwakilan Universitas Al-Azhar Kairo yang telah bersedia untuk hadir di UAI. Demi menjamin mahasiswa dapat menguasai Bahasa Arab, beliau menginstruksikan kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik untuk terapkan pembelajaran Bahasa Arab sebagai mata kuliah wajib di seluruh program studi yang ada. Tidak hanya itu, Rektor juga mengumumkan bahwa UAI akan membuka program direct track bagi siswa SMA Al-Azhar yang akan berkuliah di UAI berupa konversi beberapa mata pelajaran menjadi SKS di UAI, terutama mata pelajaran agama.  

Ketua Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA), Dr. H. Zahruddin Sulthani, MA, menyampaikan beberapa pengalamannya ketika berkunjung ke Mesir. Pada kesempatan ini, beliau mengatakan bahwa negeri mereka sangat bangga disebut sebagai Negeri Para Nabi karena beberapa utusan Allah pernah berada di negeri tersebut, mulai Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Nabi Harun. Ketua YPIA juga mengungkapkan bahwa ternyata kebiasaan masyarakat di Mesir itu tidak jauh berbeda dari Indonesia. Namun, menurutnya hal yang mencolok dari Mesir dibandingkan dengan Indonesia adalah melimpah ruahnya penjual buku yang tersebar di berbagai pelosok negeri, mulai dari penjual buku baru hingga penjual buku lama. Beliau sangat mengapresiasi semangat menuntut ilmu yang sangat tinggi dari masyarakat Kairo dan Negara Mesir. 

Penasihat Syaikh Al-Azhar Urusan Mahasiswa Asing, Prof. Dr. Nahlah Al-Shaidi, hadir ke UAI untuk menyampaikan pentingnya lembaga pendidikan untuk menyebarluaskan pemahaman Islam yang toleran dan moderat. Beliau menjelaskan bahwa sikap terbuka, saling memahami, dan koeksistensi (hidup berdampingan dengan damai) harus ditanamkan pada diri peserta didik dalam bentuk yang lebih intensif, bukan hanya sekadar seminar, kuliah umum, dan agenda serupa. Tamu dari Universitas Al-Azhar Kairo turut memaparkan pentingnya peranan perempuan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, moderat, serta koeksistensi dalam keluarga. Beliau menegaskan bahwa sebagai pencetak generasi umat, perempuan harus dibekali dengan pendidikan yang cukup. Beliau juga menuturkan saat ini banyak terjadi miskonsepsi tentang kedudukan perempuan dalam Islam di masyarakat, padahal sejatinya Islam adalah agama yang sangat memuliakan perempuan. Beliau berharap dengan adanya pemaparan ini, berbagai pihak dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang toleran dan moderat, serta sikap menghargai perempuan, dalam lembaga pendidikan, serta dalam kehidupan sehari-hari.  

Semoga dengan adanya kegiatan ini, silaturahim antara Universitas Al-Azhar Kairo, Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, dan Universitas Al-Azhar Indonesia dapat terus terjalin serta semakin menguat. 

 

 

 

Back To Top