Source : freepik.com

Sourdough kini menjadi salah satu roti yang paling banyak dibicarakan di dunia pangan. Popularitas roti ini semakin meluas, terutama di kalangan anak muda, karena kerap muncul di berbagai toko roti hingga kafe kekinian. Tak hanya itu, viralnya sourdough di TikTok membuat banyak orang penasaran untuk mencicipi, bahkan mencoba membuatnya sendiri di rumah.

Lantas, apa sebenarnya sourdough itu? Yuk, kenali lebih dalam tentang roti yang satu ini!

Mengenal Sourdough

Sourdough adalah roti yang dibuat dari campuran tepung dan air yang difermentasikan secara alami. Proses fermentasi inilah yang menghasilkan rasa asam yang khas sekaligus menjadikan sourdough sebagai alternatif sehat dari roti putih biasa.

Menariknya, teknik pembuatan sourdough ternyata sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, sudah ada dari 1500 Sebelum Masehi! Menurut informasi dari youkneadsourdough.com.au, teknik ini ditemukan secara tidak sengaja saat adonan tepung dan air yang terpapar oleh ragi liar serta bakteri asam laktat di udara. Sejak saat itu, sourdough menjadi dasar dari berbagai jenis roti di seluruh dunia.

Keunikan Sourdough

Roti sourdough punya keunikan yang membuatnya berbeda dengan roti biasa. Cita rasanya cenderung lebih asam, teksturnya lebih kenyal dan berongga, serta kandungan nutrisinya lebih kaya. Semua keunikan ini berasal dari proses fermentasi alami tanpa tambahan ragi instan.

Selain itu, sourdough dikenal lebih tahan lama karena bakteri baik yang tumbuh selama proses fermentasi membantu memperlambat pertumbuhan jamur dan bakteri perusak lainnya.

Manfaat Sourdough bagi Kesehatan

Tidak hanya lezat, sourdough juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Menurut alodokter.com, sourdough terkenal karena proses fermentasi alaminya yang membuatnya lebih mudah dicerna, terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi gluten atau masalah pencernaan. Fermentasi ini juga mengurangi asam fitat, yang memungkinkan tubuh menyerap nutrisi seperti kalsium dan zat besi dengan lebih baik. Selain itu, sourdough mengandung prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, dan membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Tak hanya itu, sourdough memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, membuatnya cocok untuk mengontrol kadar gula darah dan mendukung diet sehat. Dengan kandungan karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi, sourdough juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, ideal untuk yang sedang menjaga berat badan. Dengan semua manfaat tersebut, sourdough adalah pilihan roti yang baik untuk kesehatan jantung, mencegah anemia, dan menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

Proses Pembuatan Sourdough

Di balik cita rasa asam yang khas dan tekstur berongga yang unik, sourdough menyimpan proses pengolahan yang menarik. Semua berawal dari starter, yaitu campuran tepung dan air yang difermentasi secara alami. Di sinilah ragi liar dan bakteri asam laktat tumbuh subur, membentuk cita rasa sekaligus menjadi pengembang alami bagi adonan sourdough.

Setelah starter cukup matang, proses selanjutnya adalah mencampurkan starter ke dalam adonan utama bersama tepung, air, dan garam. Adonan ini kemudian didiamkan selama beberapa waktu untuk memasuki fase fermentasi awal. Di tahap ini, ragi mulai bekerja menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat adonan perlahan mengembang.

Selanjutnya, adonan akan melalui proses pelipatan (stretch & fold) untuk memperkuat struktur gluten, sehingga hasil akhir roti tetap empuk dan kenyal. Setelah cukup elastis, adonan diproses ke tahap proofing, yaitu fermentasi lanjutan sebelum akhirnya dipanggang.

Tahap akhir adalah pemanggangan dengan suhu tinggi, hingga roti matang sempurna. Bagian luar sourdough akan membentuk kerak yang renyah, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan berongga, lengkap dengan aroma asam yang menggugah selera.

Kenapa Anak Tekpang Harus Tahu?

Melalui sourdough, mahasiswa Teknologi Pangan dapat belajar banyak tentang proses fermentasi alami, interaksi mikroorganisme dalam adonan, hingga reaksi fisik dan kimia selama proses pemanggangan. Pembuatan sourdough adalah contoh nyata bagaimana ilmu pangan diterapkan dalam dunia industri maupun skala rumahan.

Kalau kamu tertarik mendalami lebih jauh soal pangan berbasis fermentasi seperti sourdough, kamu ada di tempat yang tepat! Bergabunglah bersama Program Studi Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dan mulai perjalananmu di dunia pangan yang inovatif dan penuh rasa. Daftarkan dirimu sekarang!