Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Al-Azhar Indonesia (FEB UAI) berkolaborasi dengan Bank Jago dan Databoks by Katadata dalam menyelenggarakan Databoks Goes to Campus bertajuk “Financial Future: Investasi Syariah untuk Generasi Muda” pada Selasa, 14 Januari 2024, di Auditorium UAI Lantai 3. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa UAI mengenai pentingnya mengelola keuangan sejak dini melalui investasi syariah.
Seminar ini menghadirkan pembicara berkompeten, yaitu Gundy Cahyadi (Direktur Riset Katadata Insight Center), Nur Fajriah Rahmah (Head of Sharia Digital Funding Bank Jago), serta Ade Wirman Syafei, S.E.Ak., M.S.Ak., CA (Dosen Prodi Akuntansi UAI).
Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan Databoks by Katadata, Fakhridho Susrahadiansyah. Beliau menjelaskan bahwa kolaborasi dengan kampus sebagai repository of knowledge bertujuan untuk meningkatkan literasi data di kalangan generasi muda, yang nantinya dapat berkontribusi dalam pembentukan kebijakan publik berbasis data.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAI, Jumansyah, S.E., M.Sc., menekankan bahwa investasi, data, dan keuangan merupakan elemen utama dalam kajian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh karena itu, semakin dini seseorang memahami investasi, semakin baik. Selain itu, kemampuan berpikir kritis juga menjadi aspek penting agar mahasiswa dapat memilah informasi dengan baik.
Sebagai pemateri pertama, Gundy Cahyadi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam keuangan syariah sebagai negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia. Namun, potensi ini belum optimal, terlihat dari indeks keuangan syariah yang masih berada di angka 85 serta pangsa pasar aset industri keuangan syariah yang hanya mencapai 10,95% dari total aset industri keuangan.
Pemateri kedua, Nur Fajriah Rahmah, menyampaikan bahwa Bank Jago telah menghadirkan layanan investasi syariah melalui aplikasi Jago Syariah yang setara dengan versi konvensionalnya. Salah satu fitur unggulannya adalah kantong keuangan, yang memungkinkan pengguna memiliki hingga 60 kantong berbeda untuk berbagai keperluan, serupa dengan memiliki 60 rekening terpisah.
Sementara itu, pemateri ketiga, Ade Wirman Syafei, S.E.Ak., M.S.Ak., CA, membahas secara rinci mengenai Fintech Syariah dan peluang investasi, mencakup faktor pendorong, perkembangan, manfaat, peluang, serta tantangan implementasinya di Indonesia. Menurut beliau, salah satu tantangan utama dalam pengembangan Fintech Syariah adalah rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah, yang berpotensi merugikan nasabah jika tidak segera diatasi.
Mahasiswa FEB UAI menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pembahasan investasi syariah. Aktifnya mahasiswa mengajukan pertanyaan mendalam kepada para pemateri menunjukkan minat besar mereka terhadap pengelolaan keuangan berbasis syariah.
Acara Databoks Goes to Campus ini merupakan langkah strategis UAI dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya perencanaan keuangan yang baik melalui lembaga investasi syariah. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus mendorong generasi muda untuk lebih memahami dan memanfaatkan instrumen keuangan syariah dalam kehidupan mereka.
- Universitas Al_Azhar Indonesia
- Universitas Al_Azhar Indonesia