skip to Main Content
Perekonomian 2 Sektor, 3 Sektor Dan 4 Sektor

Perekonomian 2 Sektor, 3 Sektor dan 4 Sektor

Jakarta, Suaranusantara.co – Perekonomian 2 sektor, 3 sektor dan 4 sektor dijelaskan oleh Prof. Dr. Ahmad Muslim dari Universitas Al-Azhar Indonesia saat perkuliahan Ilmu Ekonomi secara daring. Dalam perekonomian terbuka (4 sektor) pelaku ekonomi adalah rumah tangga keluarga/konsumen, rumah tangga perusahaan (produsen), rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri. Masing-masing berperan penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Sementara di dalam Ilmu Ekonomi terdapat perekonomian 2 sektor, 3 sektor dan 4 sektor, yang masing-masing berbeda sebagaimana penjelasan berikut.

Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi dua pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam makroekonomi, interaksi perekonomian dua sektor ini merupakan kegiatan ekonomi yang paling sederhana. Dalam analisis sederhana perekonomian 2 sektor ini mengasumsikan tidak adanya keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi.

Aliran-aliran pendapatan perekonomian dua sektor diperoleh dari sektor perusahaan yang menggunakan faktor produksi rumah tangga (gaji, upah, sewa, bunga dan untung). Sebagian besar pendapatan rumah tangga digunakan untuk konsumsi. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan akan masuk ke dalam tabungan di institusi-institusi keuangan. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

Perekonomian 3 Sektor
Perekonomian 3 sektor merupakan perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor, sehingga dinamakan juga ekonomi tertutup. Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya kita akan memperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan dalam sesuatu perekonomian. Dalam perannya sebagai regulator, pemerintah memiliki peran sebagai pengatur perekonomian dengan mengatur kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan internasional. Ikut campurnya pemerintah dalam suatu perekonomian akan mengakibatkan perubahan penting, yakni dari segi pajak.

Pungutan pajak oleh pemerintah akan meminimalisir pengeluaran secara agregat, sehingga dana yang berasal dari pajak akan berpengaruh pada belanja agregat. Peran pemerintah dalam perekonomian 3 sektor sangat besar untuk meningkatkan keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, harapannya ini dapat meminimalisir kesenjangan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Perekonomian 4 Sektor
Perekonomian 4 sektor adalah perekonomian terbuka yang merupakan kegiatan perekonomian suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam perannya sebagai regulator, pemerintah memiliki peran sebagai pengatur perekonomian dengan mengatur kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan internasional. Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal dari luar negeri.

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Sistem ini memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain baik itu perseorangan, swasta ataupun pemerintahan. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi, dan sebagainya. Dalam perekonomian terbuka beberapa produksi dalam negeri diekspor atau dijual di luar negeri dan ada juga barang-barang di negara itu yang diimpor dari negara lain.(Red/SN)

Sumber

suaranusantara

Back To Top