Nggak kerasa, orientasi atau ospek perkuliahan sudah akan segera dilaksanakan. Kebanyakan orang berpikir ospek itu hal yang menakutkan. Dituntut untuk menggunakan atribut yang tidak biasa, dimarahi kakak tingkat, atau bahkan diminta melakukan hal-hal yang sebelumnya nggak pernah terlintas di pikiranmu. Faktanya, di era Gen Z sekarang, orientasi studi dan pengenalan kampus sudah banyak berubah. Ospek tidak lagi identik dengan intimidasi, melainkan menjadi ajang yang lebih inklusif, kreatif, dan relevan dengan dunia digital. Jadi, lupakan ketakutan lama, karena ospek kini punya wajah baru yang jauh lebih ramah. Mau tahu kegiatan seru orientasi ala Gen Z?

OSPEK = Perkenalan, Bukan Senioritas

Di masa lalu, hierarki antara senior dan mahasiswa baru (maba) sangat kental. Masa orientasi sering kali dijadikan ajang untuk menunjukkan kekuasaan, di mana senior berperan sebagai ‘penguasa’ dan maba sebagai ‘pihak yang harus patuh’. Sering kali, hal ini melahirkan tindakan-tindakan perundungan yang dibalut dengan alasan ‘melatih mental’.

Namun, Gen Z melihat dunia dengan kacamata yang berbeda. Mereka tumbuh di era kesetaraan dan keterbukaan. Nilai-nilai ini juga meresap ke dalam pelaksanaan orientasi. Senior tidak lagi memposisikan diri sebagai ‘penindas’, melainkan sebagai fasilitator dan mentor. Mereka sadar bahwa tujuan masa orientasi bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membantu maba beradaptasi dengan lingkungan baru. Kolaborasi menjadi kunci, di mana senior dan maba bekerja sama untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan edukatif. Di era Gen Z, ospek lebih berfokus pada pengenalan budaya kampus secara mendalam melalui kegiatan yang interaktif.

Tugas Ospek Lebih Bermanfaat

Ospek jadul sering kali meminta maba membuat atribut aneh atau membawa barang-barang yang tidak relevan. Atribut tersebut mungkin hanya berguna selama masa orientasi dan setelahnya dibuang. Tugas-tugas ini di masa Gen Z dianggap tidak memiliki nilai praktis dan hanya membuang waktu. Berbeda dengan sekarang, panitia ospek Gen Z lebih fokus pada tugas yang kreatif dan bermanfaat. Alih-alih membuat topi dari kardus, maba mungkin diminta membuat video TikTok yang memperkenalkan diri atau berpartisipasi dalam tantangan media sosial yang positif untuk personal branding. Kamu bisa berkenalan dengan teman-teman baru, dosen-dosen jurusan, bahkan fasilitas-fasilitas kampus.

Jangan Lagi Takut Ospek!

Kesimpulannya, masa orientasi kini telah bertransformasi dari tradisi yang kaku menjadi pengalaman yang dinamis dan relevan. Gen Z telah membuktikan bahwa orientasi mahasiswa tidak harus menakutkan atau penuh intimidasi. Sebaliknya, dengan sentuhan kreativitas, kolaborasi, dan teknologi, ospek dapat menjadi pintu gerbang yang menyenangkan menuju kehidupan perkuliahan. Salah satu kampus yang sudah menerapkan masa orientasi sehat ini adalah Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI). UAI merupakan kampus swasta Unggul di Jakarta Selatan yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam. Yuk, kuliah di kampus yang memiliki integritas tinggi dan ikuti orientasi seru tanpa senioritas ala gen Z. Daftarkan diri kamu di website penerimaan.uai.ac.id sekarang juga!