Bahasa dan Kebudayaan Arab Source: freepik.com

Bahasa dan Kebudayaan Arab
Source: freepik.com

Pernah nggak sih kamu belajar Bahasa Arab di pesantren atau sekolah, tapi begitu bertemu orang Arab asli malah bingung? Ternyata, Bahasa Arab yang dipakai sehari-hari itu berbeda dengan yang dipelajari di kelas. Nah, perbedaan ini muncul karena Bahasa Arab terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Bahasa Arab Fushah dan Amiyah. Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan dari Arab Fushah dan Amiyah.

Apa itu Bahasa Arab

Bahasa Arab (Al-lughat ul-‘Arabīyah) adalah bahasa Semit yang digunakan oleh lebih dari 280 juta orang di Timur Tengah dan negara-negara penutur Arab. Bahasa ini menjadi bahasa resmi di 25 negara dan juga menjadi bahasa utama dalam mempelajari Agama Islam. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi sehari-hari, Bahasa Arab juga penting dalam pendidikan, keagamaan, dan Kesusastraan.

Bahasa Arab Fushah

Dikutip dari NASKHI Jurnal Kajian Pendidikan dan Bahasa Arab (2021), Bahasa Arab Fushah adalah bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an, Hadits, dan karya tulis ilmiah. Bahasa Arab inilah yang menjadi standar dalam berbahasa Arab di negara-negara Arab dan negara mayoritas Islam di seluruh dunia. Bahkan Bahasa Arab Fushah ini menjadi bahasa internasional yang diresmikan pada 18 Desember 1973 oleh UNESCO (United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization). 

Bahasa Arab Fushah dapat dibagi menjadi dua tingkatan utama, yaitu Bahasa Arab Klasik dan Bahasa Arab Standar Modern (Modern Standard Arabic / MSA). Bahasa Arab Klasik dapat ditemukan dalam Al-Qur’an, Hadits, dan karya-karya klasik. Sementara itu, Bahasa Arab Standar Modern digunakan dalam konteks resmi, seperti pidato, berita, dokumen akademik, serta karya intelektual.

Bahasa Arab Amiyah

Selain Bahasa Arab Fushah, terdapat juga Bahasa Arab Amiyah. Menurut Emil Badi Ya’qub, Bahasa Arab Amiyah merupakan bahasa informal yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, bahasa ini dikenal sebagai Bahasa Arab Kolokial.

Dialek Bahasa Arab Amiyah sangat beragam, tergantung pada wilayahnya. Contohnya yaitu dialek Hijaziyah-Najdiyyah digunakan di Hijaz, Najed, dan Yaman, sedangkan dialek Syiria banyak ditemui di Suriah, Lebanon, Palestina, serta bagian timur Yordania. Di Irak digunakan dialek Irak, sementara Mesir dan Sudan mengenal dialek Mesir. Di kawasan Afrika Barat seperti Maroko, Aljazair, dan Tunisia, penduduk berbicara menggunakan dialek Maghribiyah. Setiap wilayah memiliki bunyi, logat, dan kosakata yang berbeda.

Perbedaan antara Fushah dan Amiyah

Perbedaan mendasar antara Bahasa Arab Fushah dan Amiyah itu terletak pada kepatuhan terhadap kaidah kebahasaan. Bahasa Arab Fushah itu sangat memperhatikan kaidah gramatikal, sedangkan Bahasa Arab Amiyah tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu, penggunaan kedua bahasa ini juga berbeda, yang satu untuk forum resmi, yang lainnya untuk bahasa sehari-hari.

Selain itu, perbedaan juga terlihat dari segi pengucapan dan logat. Bahasa Fushah menggunakan standar pengucapan baku, sedangkan Amiyah dipengaruhi oleh logat-logat wilayah setempat. Tidak jarang, bahasa Amiyah masih muncul ketika penutur asli berbicara menggunakan Fushah. Hal ini terjadi karena kebiasaan penggunaan Amiyah dalam keseharian, serta adanya kedekatan dan kemiripan antara Amiyah dengan Fushah.

Kalau kamu ingin memahami kedua jenis Bahasa Arab ini secara mendalam, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) adalah tempat yang tepat. Daftar sekarang di penerimaan.uai.ac.id dan kuasai Bahasa Arab dari Fushah hingga Amiyah!