Bangkitnya Ekonomi Nasional, Sandiaga Uno Sebut Baznas, Universitas Al-Azhar Indonesia, dan UMKM Menjadi 3 Kunci Utama
Sejak Maret 2020, sewaktu World Health Organization (WHO) mengumumkan pandemi Covid-19 mulai masuk dan menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia, kondisi ekonomi nasional mulai mengalami penurunan drastis.
Saat ini penciptaan lapangan pekerjaan mulai ditingkatkan kembali untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Seperti yang disebutkan pada kegiatan Kajian Ekonomi Bisnis Series 03 yang bertemakan “Zakat Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi” pada Minggu (3/4) bahwa kolaborasi antar lembaga dapat membawa dampak positif bagi kebangkitan ekonomi nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), dan Pelaku UMKM merupakan salah satu kolaborasi yang dinilai berhasil.
Sandiaga kerap mendorong para pengusaha untuk berani memulai usahanya sendiri. Rajin berinovasi, menerapkan konsep amati, tiru, dan modifikasi (ATM) dipadukan dengan kolaborasi, serta memegang amanah kejujuran merupakan kunci keberhasilan dalam berbisnis, lanjut Sandiaga.
Momen bulan suci Ramadan dan pelaksanaan G20 mendatang dianggap Kemenparekraf sebagai ajang pemasaran produk UMKM yang cukup potensial.
Sementara itu, Ketua Baznas Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A dan Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc turut hadir dalam kajian tersebut.
Kepedulian Kemenparekraf terhadap pentingnya zakat untuk mendorong ekonomi nasional mendapatkan apresiasi sebesar-besarnya oleh Noor Achmad. Mengingat potensi zakat di Indonesia berdasarkan data yang disampaikan oleh Puskes Baznas mencapai Rp327 Triliun mencakup zakat penghasilan, jasa, peternakan, dan sektor lainnya kepada fakir miskin yang membutuhkan.
Tidak hanya itu, bantuan modal usaha yang diberikan oleh Baznas kepada para pelaku UMKM tengah dirasakan hasilnya oleh Totok Dwi, Local Champion Baznas Usaha ZChicken dan Sarmi, Local Champion Baznas Usaha Kerupuk Kulit. Keduanya menceritakan pengalamannya sejak awal membuka usaha hingga saat ini memperoleh jutaan omset per bulannya.
Selaras dengan Prof. Asep yang melihat bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh Baznas dan pemerintah menjadi instrumen penggerak untuk percepatan pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan enterpreneur, UAI memberikan dasar jiwa kepemimpinan islami untuk menjalankan usaha demi kemaslahatan umat dan masyarakat.
Dengan adanya keselarasan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu awal yang baik dalam menjembatani pergerakan dan peningkatan ekonomi nasional.