Komunikasi sebagai Landasan Wamenag untuk Giat Vaksinasi COVID-19 di Pesantren
Vaksinasi COVID-19 tengah giat-giatnya demi mencapai tanah air yang siap akan herd immunity, tentu berbagai pihak juga mendorong penggarapan stakeholders dalam menyungsung target vaksinasi dari pemerintah.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi saat meninjau penerapan protokol kesehatan maupun dorongan Vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren Darunnajah berasma Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pada Kamis (02/09) lalu.
Jika ditinjau dari sejumlah aspek dan salah satunya aspek komunikasi, ini merupakan langkah pemerintah dengan berbagai pihak dalam mendorong penyampaian informasi mengenai kesehatan secara persuasif maupun komunikatif. Menjadi bahan diskusi bersama bahwa komunikasi persuasif merupakan komunikasi yang memiliki tujuan pencapaian.
Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya strategi yang tepat untuk mencapai keberhasilan suatu kegiatan persuasif.
Senada dengan penjelasan tersebut Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Juan Turpyn turut menyampaikan bahwa komunikasi persuasif dapat menjadi strategi yang tepat dalam mencapai keberhasilan suatu kegiatan. Penggunaan strategi komunikasi yang digunakan oleh Wamenag dan juga Wapres Republik Indonesia dinilai tepat dalam hal engagement kepada masyarakat Indonesia secara persuasif.
Sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, maka pemerintah melakukan pendekatan komunikasi yang sesuai bagi target yang dituju.
Juan Turpyn turut menjelaskan konsep “Spesifikasi Tujuan Persuasi ala Soemirat” dimana nantinya komunikasi persuasif ini menjadi langkah untuk merubah pendapat, sikap maupun perilaku sasaran dengan sebaik mungkin.
Tentu hasil yang diharapkan adalah target publik bisa memahami seperti apa tujuan yang diharapkan oleh pemerintah. Pada langkah yang diambil Wamenag dan Wapres sangat cocok dalam mendukung penyampaian informasi protokol kesehatan serta vaksinasi COVID-19 di lingkungan pesantren tersebut.