skip to Main Content
Rektor Universitas Al Azhar Indonesia: Perlu Sinergi BAZNAS, Lembaga Perguruan Tinggi Dan Bank Infaq

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia: Perlu Sinergi BAZNAS, Lembaga Perguruan Tinggi dan Bank Infaq

Covesia.com – Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir Asep Saefuddin, MSc menyampaikan pada pembukaan Zoominar Nasional FEB Universitas Al Azhar Indonesia, Rabu 8 Juli 2020, bahwa pandemi Covid-19 turut menyebabkan terjadinya perlambatan bahkan penurunan aktifitas ekonomi tidak hanya di Ibu Kota namun juga di seluruh Indonesia.

Rektor menyebutkan, mengutip dari Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi dan tumbuh negatif 3.8 % pada triwulan kedua tahun 2020.

Kondisi perekonomian tersebut jelas memberikan dampak yang sangat signifikan kepada 6,4 juta unit UMKM di Indonesia.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Peningkatan Ekonomi Nasional (PEN) untuk UMKM sebesar Rp 123,46 trilyun, namun dana yang sudah tersalurkan masih rendah yakni hanya sebesar Rp 250,16 miliar.

Bedasarkan data tersebut, Asep Saefuddin menegaskan bahwa salah satu kendala utama pengembangan UMKM adalah ada pada aspek permodalan di mana menurut survey Saiful Mujani Research and Consulting (2020), 48 persen responden mengatakan UMKM mengalami kesulitan permodalan.

Pada akhirnya, tidak mengherankan jika banyak pelaku UMKM yang memerlukan pendanaan dengan cepat terjebak pada sumber permodalan dari rentenir atau permodalan dengan bunga tinggi.

Hadirnya inovasi Bank Infaq sebagai terobosan lembaga keuangan non bank berbasis komunitas muslim di Masjid maupun perumahan, diharapkan mampu berkontribusi untuk menyediakan akses pendanaan yang mudah dan cepat serta murah berdasarkan ketentuan syariat Islam yang memudahkan dan memberikan keberkahan kepada pengembangan UMKM di Indonesia.

“Bank Infaq diharapkan dapat menghindarkan pelaku UMKM mengambil jalan pintas dengan melakukan pinjaman modal ke sumber pendanaan rentenir yang berbunga tinggi. Untuk bisa mencapai tujuan agar pelaku UMKM tidak tejerat pada permodalan dengan bunga tinggi,” ujarnya Asep Saefuddin.

“Hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh Bank Infaq sendirian. Untuk itu harus ada sinergi antara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang memiliki amanah untuk mengumpulkan dan memberdayakan dana Zakat dan Infaq dengan Bank Infaq serta didukung oleh lembaga perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Al Azhar Indonesia,” pungkasnya.

Sumber

Covesia.com

Back To Top