Talkshow Inspiring Story, Mengubah Keterbatasan menjadi Prestasi: Bakti Untuk Negeri
Menjelang akhir November, Direktorat Etika Kebangsaan & Ke Al Azhar-an dan UPT Perpustakaan UAI kembali mengadakan webinar yang sangat informatif serta edukatif bagi masyarakat luas. Webinar kali ini mengangkat tema yakni “Mengubah Keterbatasan menjadi Prestasi: Bakti Untuk Negeri”, acara pada akhir pekan ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. selaku Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Dr.Bayu Krisnamurti, M.Si selaku Dosen IPB, Ir. Razaini Taher selaku Jurnalis dan Broadcaster, Tri Mumpuni selaku Executive Director IBEKA, dan Ahmad Juang Pratama, ST., M.Sc. selaku Dosen Teknik Industri UAI. Materi yang dibahas pada sesi ini merupakan pengantar dari sebuah kisah inspiratif, lalu terdapat materi mengenai inovasi dibidang energi, hingga inovasi yang ada di kala pandemi.
Acara dibuka dengan sambutan dan keynote speech oleh Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. selaku Rektor Universitas Al Azhar Indonesia. Dalam penyampaiannya, Beliau menyampaikan sejumlah kisah inspiratif yang pernah dialami. Kisah inspiratif ini lah yang harus menjadi dorongan bagi setiap generasi penerus agar mau tetap berjuang dan tangguh dalam menghadapi berbagai kompleksitas yang ada di masa yang akan datang. Terakhir Rektor Universitas Al Azhar Indonesia menjelaskan juga bahwa hambatan bukanlah suatu hal yang dapat menghalangi seseorang untuk berinovasi, tetapi hambatan tersebut adalah suatu hal untuk dapat maju dan berkembang bagi bangsa dan tanah air. Dan dengan penuh haru, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. pun langsung membuka acara ke sesi selanjutnya.
Talkshow dilanjutkan dengan penyampaian pengantar oleh Dr.Bayu Krisnamurti, M.Si selaku Dosen Institut Pertanian Bogor. Beliau menyampaikan materi mengenai “Refleksi Kasim Arifin: Sebuah Pengantar”, awal dari pemaparan ini dijelaskan mengenai latar belakang pembuatan buku dan kisah inspiratif dari Kasim Arifin. Terakhir, Mantan Wakil Menteri Perdagangan di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menyampaikan harapan kedepannya agar institusi pendidikan menjadi lebih aware terhadap issue sekitar dan senantiasa mendukung inovasi maupun pengembangan di daerah-daerah Indonesia lainnya seperti di Desa Waimital, Aceh, Sumatera Utara serta masih banyak lagi.
Kemudian acara pun dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ir. Razaini Taher selaku Jurnalis dan Broadcaster. Laki-laki yang kerap disapa sebagai Bang Icay ini merupakan salah satu tim yang mencari informasi, materi dan cerita mengenai Kasim Arifin. Perlu diingat, bahwa terdapat banyak sekali ilmu yang diajarkan oleh Kasim Arifin, mulai dari ilmu-ilmu pengelolaan tanah, ilmu padi, sistem pembuatan irigasi, hingga sistem untuk mengelola tanaman dan hutan kepada masyarakat Desa Waimital Maluku. Bahkan sampai detik ini, sosok Kasim Arifin terpandang sebagai sosok perubahan atau sosok yang disegani di tanah Maluku. Setelah pemaparan dari Bang Icay usai, materi disampaikan oleh Ahmad Juang Pratama, ST., M.Sc. selaku Dosen Teknik Industri UAI dengan bahasan singkat mengenai Semangat Berinovasi di Masa Pandemi melalui Powered Air Purifyng Respirator (PAPR) ‘LCC-Respira V.01.
Acara pun berlanjut dengan pemaparan materi oleh Tri Mumpuni selaku Executive Director IBEKA. Materi ini mengangkat topik mengenai Sociopreneurship, Solusi untuk Bangsa: Pemanfaatan Potensi Energi Air melalui Program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Wanita yang pernah bertemu dengan Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris ini juga mengajak kepada generasi muda untuk melakukan perubahan baik, meningkatkan kompetensi dan memperjuangkan bangsa di kancah Internasional. Tri Mumpuni terakhir mengingatkan kepada para lulusan dari kampus manapun untuk nantinya terjun kepada masyarakat, memaksimalkan empati individu agar bangsa Indonesia menjadi lebih makmur dan sejahtera kedepannya. Setelah pemaparan materi dari kelima narasumber, acara pun berlanjut dengan sesi question and answers antara audiens dengan narasumber. Semoga dengan terlaksananya talkshow ini kedepannya akan terciptanya generasi penerus yang berprestasi, generasi yang inovatif dan anak-anak muda yang ingin mengabdikan dirinya untuk negeri demi kemajuan bangsa dan negara.