Jakarta (6/12) – Puluhan anak muda dari berbagai daerah di Indonesia antusias mengikuti Keputrian Akbar 2025 yang digelar di Auditorium Universitas Al-Azhar Indonesia pada Sabtu (6/12/2025). Acara tahunan yang diselenggarakan oleh LDK KARISMA UAI ini menjadi ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk bertemu langsung dan belajar dari para tokoh inspiratif.

Keputrian Akbar 2025 bertujuan membentuk muslimah yang berdaya secara spiritual, intelektual, dan ekonomi. Melalui tema Muslimahpreneur with Spirit of Gaza, kegiatan ini mendorong peserta agar memiliki kemandirian usaha, kepekaan sosial, empati global, serta ketangguhan mental yang terinspirasi dari nilai perjuangan masyarakat Gaza. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan anak perempuan muda dari berbagai daerah, terdiri dari siswi, mahasiswi, serta muslimah yang tertarik mengembangkan diri dalam dunia usaha dan kepemimpinan.

Acara menghadirkan dua pemateri utama yaitu Intan Kusuma Fauzia, CEO Vanilla Hijab, dan Dinda Bunga yang membawakan materi bertema The Spirit of Gaza. Intan Kusuma Fauzia menekankan bahwa membangun usaha bermula dari niat yang benar, ketangguhan mental, kemampuan membagi waktu, dan keberkahan sedekah. Ia juga menuturkan bagaimana sedekah yang ia lakukan kepada Gaza pada 2018 menjadi titik penting dalam perjalanan bisnisnya. Ia juga menegaskan bahwa memulai sebuah usaha bukan sekadar tentang modal, strategi pemasaran, atau menemukan celah pasar. Ada sesuatu yang lebih dalam yang sering dilewatkan, yaitu bagaimana hati dan kesadaran menjadi fondasi dari setiap langkah. Di tengah sakit, keterbatasan, atau keraguan, justru banyak perjalanan besar dimulai. Dari titik rapuh itulah niat dibenarkan, arah ditata, dan keberkahan dicari.

Bagi seorang muslimah, usaha bukan hanya aktivitas ekonomi. Ia adalah bentuk pengabdian, cara menjadi bermanfaat, sekaligus jalan untuk meraih keberkahan. Niat itu yang kemudian menuntun pada satu kunci penting yang sering diremehkan: sedekah. Banyak orang menunggu usaha sukses dulu baru mau berbagi, padahal sedekah justru menjadi pintu pembuka kemudahan, bahkan dari hal yang paling kecil.

Tantangan pun tak sedikit. Waktu bermain berkurang, tanggung jawab bertambah, dan bahkan hal sesederhana memilih muse atau model yang sesuai syariat bisa menjadi dilema tersendiri. Namun setiap tantangan diiringi janji: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6).

Sementara itu, Dinda menghadirkan refleksi keteguhan masyarakat Gaza melalui empat karakter utama: ketahanan, keberanian, kesabaran aktif, dan iman yang kuat. Nilai-nilai ini dipadukan untuk menunjukkan bahwa ketangguhan personal dan keteguhan umat dapat menjadi landasan bagi muslimah dalam berusaha dan berkontribusi bagi kemanusiaan. Ia juga menjelaskan tentang ketangguhan sebuah bangsa. Gaza bukan hanya berita konflik, ia adalah cermin kekuatan jiwa manusia. Sejak penjajahan dimulai pada tahun 1917 hingga hari ini, mereka hidup dalam tekanan politik, militer, dan blokade yang tidak pernah benar-benar berhenti.

Namun dari segala keterbatasan itu, muncul karakter luar biasa, seperti Resilience (Ketangguhan), Bravery (Keberanian), Patience (Kesabaran), dan Faith (Keimanan). Keteguhan Gaza bahkan terlihat dari tindakan kecil yang mengguncang hati, warga yang hidup penuh keterbatasan mampu mengumpulkan donasi setara 16 juta rupiah untuk korban bencana di Sumatera. Mereka memberi bukan karena mampu, tetapi karena hati mereka lapang.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Al-Azhar Indonesia, Bapak Dr. Yusup Hidayat, S.Ag., M.H., sekaligus simbolisasi pembukaan. Sesi inti berupa Talkshow Muslimahpreneur terdiri dari dua sesi, sesi pertama oleh Intan Kusuma Fauzia dan kedua oleh Dinda Bunga, diselingi sesi tanya jawab, penyerahan sertifikat, serta ice breaking. Acara ditutup dengan dokumentasi peserta dan konten kebutuhan sponsorship.

Dengan semangat kepalestinaan, LDK KARISMA UAI berharap Keputrian Akbar 2025 menjadi jalan bagi generasi muda Indonesia untuk semakin peduli, berkontribusi nyata, serta berani melangkah lebih jauh dalam mewujudkan mimpi dan perjuangannya.Sejak berdiri, LDK KARISMA UAI konsisten menjadi ruang pembinaan mahasiswa Muslim Universitas Al-Azhar Indonesia dalam bidang dakwah, keilmuan, dan kepedulian sosial. Melalui agenda seperti Keputrian Akbar, LDK KARISMA UAI terus berkomitmen menghadirkan program yang relevan dengan tantangan zaman serta memperkuat solidaritas generasi muda untuk Islam dan kemanusiaan.

Penulis : Aura Kamila (mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia)