Kementerian HAM RI menyelenggarakan Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Se-Dunia ke-77 di Lapangan Tenis Indoor Senayan tanggal 10 Desember 2025.

Dalam kesempatan ini Universitas Al-Azhar Indonesia mendapat kehormatan untuk hadir sebagai undangan dalam acara tersebut.

Acara ini bertema: Penguatan Fondasi Pembangunan HAM dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045. Keberagaman dalam konteks Hak Asasi Manusia menjadi tema sentral dalam perayaan Hari HAM Se-Dunia di tahun 2025 ini.

Indonesia tidak dapat mengelak dari adanya keberagaman baik etnis, religi, juga ras. Keberagaman bukan untuk dibenturkan, melainkan untuk hidup dalam kedamaian diantara perbedaan yang ada di tanah air Indonesia.

Adanya bencana alam yang melanda saudara-saudara kita di tanah Sumatera harus dapat dibuktikan dengan kerjasama diantara ragam warga bangsa Indonesia untuk membantu meringankan penderitaan saudara kita tersebut.

Penguatan HAM bukan semata tertulis dalam konstitusi negara, melainkan harus mampu dilaksanakan dan sekaligus dirasakan dalam tataran praksis. Pelaksanaan Hak Asasi Manusia harus dapat dilaksanakan oleh beragam lapisan masyarakat yang beragam. Pembangunan yang dijalankan harus dapat berdiri secara kokoh diantara beragam perbedaan yang terjadi di Indonesia.

Di tengah beragam masyarakat yang bersifat plural, terdapat beragam tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam memperjuangkan HAM di Indonesia mulai dari para tokoh adat, agamawan, guru & dosen, para pemuda dan lain sebagainya. Di tengah keberagaman tidak layak dan sekaligus tidak pantas terjadi penindasan di bumi Indonesia. Para tokoh pejuang HAM terus berupaya menyuarakan hak yang setara di antara anak bangsa yang beragam.

Perlindungan HAM harus dilaksanakan dalam aksi nyata menuju Indonesia Emas 2045. Sebuah kondisi Indonesia yang lebih inklusif dan manusiawi.

Penulis : Dr. Fokky Fuad, S.H., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI)