Oleh: Heri Herdiawanto, Dekan FISIP Universitas Al Azhar Indonesia dan Pengurus Pusat perhimpunan Dosen Pengajar Pancasila dan Kewarganegaraan Nusantara 

TEROPONGNEWS.COM – Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa bangsa Indonesia sudah 80 tahun merdeka. Berkat persatuan seluruh komponen bangsa Indonesia mampu mengusir penjajah.

Berjuang tidak cukup dengan senjata tapi juga tekad dan niat tulus cinta Tanah Air dalam spirit nasionalisme. Selanjutnya kemerdekaan yang sudah diperoleh wajib dilanjutkan dengan mengisi kemerdekaan. Tantangan bangsa Indonesia demikian besar baik secara eksternal dan internal. Tantangan geopolitik dan geoekonomi membutuhkan sikap responsif dan antisipatif apalagi kekuatan dunia berubah dari bipolar bergeser ke multipolar. Peluang bangsa Indonesia dalam pergaulan internasional besar dan menguntungkan jika mampu memaksimalkan keunggulan komparatif menjadi kekuatan kompetitif di segala aspeknya. Kelemahan bangsa Indonesia harus dijadikan untuk melakukan perbaikan terus menerus misalnya dari aspek SDM dan human development. Kekuatan bangsa Indonesia belum dimaksimalkan misalnya jumlah penduduk secara demografis, sumber daya alam, letak geografisnya serta jejak historis dalam berkontribusi pada perdamaian dunia.

SWOT analisis diperlukan untuk menyongsong Indonesia emas 2045 dan kesinambungan NKRI. Berikut adalah pertanyaan dan jawaban yang harus kita gelorakan dalam momentum 8 tahun Indonesia merdeka. Apakah tantangan real bangsa Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang, tentunya melingkupi aspek politik, ekonomi sosial dan budaya.

Dalam aspek politik yaitu penguatan kualitas demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam aspek ekonomi yaitu mewujudkan pemerataan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam aspek sosial budaya sudah semestinya mrmperkuat identitas nasional sebagai entitas dalam pergaulan global. Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab menjadi bagian solusi dalam semangat gotong royong untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang ke 80.

Pejabat negara harus memberikan tauladan dalam mengemban amanah dengan integritas tinggi, anti korupsi dan berakhlak mulia. Sejak 1945 sampai dengan sekarang dunia berkembang secara dinamis dalam karakteristik VUCA: Volatile, Uncertainly, Complex, dan Ambgious.

Oleh karena itu  dimanapun dan kapanpun kita semua harus berkomitmen untuk mendahulukan kepentingan nasional dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan. Hal demikian sebagaimana diberikan contoh oleh para pahlawan kemerdekaan yang sudah wafat, tapi nilai-nilai semangat luhurnya menjadi warisan mahal yang terus dilestarikan. Akhirnya hikmah dalam memperingati 80 tahun Indonesia merdeka penting kiranya melakukan refleksi, untuk kemudian bertindak secara gotong royong mengatasi problematika kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

InsyaAllah dengan ridho Allah SWT maka Indonesia yang adil dan makmur akan dapat diwujudkan. Wallahu alam bisyawab, Merdeka!

Sumber : teropongnews.com