Rektor UAI Sampaikan Kuliah Shubuh Bertema “Memaknai Hijrah Dalam Upaya Meningkatkan Profesional Pegawai YPI Al-Azhar”
Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyampaikan Kuliah Shubuh dengan tema “Memaknai Hijrah Dalam Upaya Meningkatkan Profesional Pegawai YPI Al-Azhar” yang berlangsung di Masjid Agung Al Azhar pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan yang diadakan setelah salat subuh berjamaah ini dihadiri oleh Sivitas Akademika Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, termasuk Universitas Al-Azhar Indonesia, serta masyarakat umum.
Rektor membuka kuliah subuh dengan mengutip ayat suci Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d ayat 11 “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Berdasarkan ayat tersebut, beliau menyebutkan bahwa Allah itu Maha Kuasa, tetapi Allah memberikan kewenangan kepada manusia untuk memilih nasibnya. Rektor menjelaskan manusia telah diberikan anugerah oleh Allah berupa DNA spiritual yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. “Kalau kita sudah mempunyai DNA yang super, mengapa kita tidak manfaatkan itu? Itulah anugerah yang diberikan Allah kepada kita,” ucap beliau.
Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyatakan bahwa lingkungan menjadi faktor penting dalam pembentukan bakat karena DNA super manusia itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan. “Alhamdulillah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar sudah mempunyai persekolahan dan sudah mempunyai lembaga yang berkaitan dengan sosial budaya,” ucap Rektor. Tidak hanya itu, mindset atau pikiran sangat mempengaruhi dalam pengembangan bakat manusia. Beliau menjelaskan bahwa pikiran manusia itu dibagi menjadi pikiran yang sadar (perencanaan dan upaya untuk maju) dan pikiran yang tidak sadar (perilaku dan kreativitas).
Menurut Rektor UAI, hijrah itu bermakna perubahan paradigma yang tadinya negatif menjadi paradigma yang positif, bukan sebaliknya. Beliau mencontohkan hijrah itu seperti pembohong menjadi jujur, malas menjadi rajin, mengeluh jadi semangat, dan egois menjadi welas asih. Menurut rektor, bagian-bagian hijrah di dalam perilaku perkantoran itu disebut sebagai profesionalisme dalam bekerja. “Secara profesional berikanlah apa yang terbaik yang ada di dalam diri kita kepada masyarakat kita melalui pekerjaan kita sehingga kehadiran kita itu adalah kehadiran yang paling bermakna” jelas Rektor kepada hadirin. Tidak lupa beliau menjelaskan alasan harus berhijrah supaya semangat tidak terbunuh oleh kemalasan, kebijakan tidak terbunuh oleh kemarahan, mimpi baik tidak terbunuh oleh ketakutan, perkembangan jiwa tidak terbunuh oleh ego, kedamaian tidak terbunuh oleh kecemburuan, dan keyakinan tidak terbunuh oleh keraguan.
Terkait dengan motivasi dalam bekerja, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyatakan bahwa motivasi tingkat terbawah itu merupakan material based motivation, terutama uang, sedangkan motivasi tertinggi yang arahnya bersifat transenden yaitu God Based Motivation. Diantara kedua kategori tersebut, beliau menyebutkan terdapat beberapa motivasi yang lain, seperti profesionalisme, entrepreneurisme, dan bekerja berbasis pada misi. “Apabila kita bekerja secara profesional berdasarkan God Based Motivation, yakinlah Insyaallah yang namanya rezeki jangka pendek atau uang itu dapat,” pesan Rektor dengan penuh keyakinan. Rektor juga mengatakan bahwa terdapat segitiga sama sisi profesionalisme berdasarkan God Based Motivation, yaitu individu yang berkualitas, kompetensi yang baik, dan tanggung jawab.
Pada akhir sesi, Rektor UAI menyebut bahwa pekerjaan yang paling mulia yaitu di lembaga pendidikan karena berkaitan dengan manusia. Oleh karena itu, beliau berpesan untuk jadikan kita beserta anak didik kita menjadi pribadi G.R.E.A.T, yang berupa Grateful (bersyukur), Responsible (bertanggung jawab), Enthusiatism (bekerja karena Allah,) Active (Aktif dalam menggapai pencapaian yang baik), dan Trusted (dapat dipercaya). “Apabila prinsip itu dilakukan, insya Allah Sivitas akademika YPIA menjadi pegawai yang excellent,” tutup beliau.
Semoga seluruh Sivitas Akademika Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, termasuk Universitas Al-Azhar Indonesia, dapat selalu termotivasi untuk hijrah dalam profesionalitas bekerja dengan sebaik-baiknya.