Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SENDAMAS) 2025 dengan mengusung tema “Riset Berdampak Menuju Masyarakat Berdaya.” Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang 317 AB serta disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting dan Live YouTube UAI. Acara berlangsung selama dua hari, mulai dari Rabu hingga Kamis, 12–13 November 2025, dan bertujuan untuk mendiseminasi hasil penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen UAI.
SENDAMAS dihadiri oleh Rektor UAI, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Prof. Taufik Kasturi, S.Psi., M.Si., Ph.D., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ir. Achmad Syamsudin, MBA., selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, para dekan, serta dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UAI. Tidak hanya diikuti secara luring, kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa yang berpartisipasi secara daring melalui Zoom Meeting.
Pembukaan dan Sambutan
Rangkaian acara diawali dengan laporan kegiatan oleh Dr. rer. nat. Yunus Effendi, M.Sc., selaku Kepala Lembaga Penelitian, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPIPM) UAI. Beliau menyampaikan bahwa SENDAMAS 2025 merupakan penyelenggaraan yang kelima. Menurut Kepala LPIPM, kegiatan ini diarahkan pada hilirisasi riset sesuai dengan visi dan kebijakan Kemendiktisaintek, sekaligus menjadi sarana publikasi dan check point bagi para peneliti. Tidak hanya itu, tahun ini, UAI berkolaborasi dengan 15 jurnal eksternal selain 5 jurnal internal UAI, yang diharapkan dapat memperluas jangkauan publikasi serta memperkuat dampak positif riset di masa mendatang.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai mercusuar ilmu, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat agar hasil penelitian memberikan manfaat nyata. “SENDAMAS bukan hanya agenda rutin, tetapi juga menjadi mesin hilirisasi agar inovasi benar-benar dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh kita dan masyarakat luas,” tutur Rektor. Beliau juga menekankan tiga pilar penting dalam menumbuhkan daya guna riset, yaitu mutu ilmiah, relevansi terhadap kondisi sosial, budaya, dan politik terkini, serta hilirisasi yang terukur.
Seminar Nasional: Sinergi Akademisi dan Praktisi
Sesi seminar nasional SENDAMAS 2025 menghadirkan tiga narasumber dari berbagai bidang yang membahas peran riset dalam pemberdayaan masyarakat. Kombes Pol. Heri Sulesmono, S.I.K. (Kemendesa PDTT) membuka sesi dengan menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam memperkuat kapasitas desa melalui riset yang aplikatif. Dilanjutkan oleh Prof. Dr. rer. pol. Heri Kuswanto, M.Si. (Kementerian Kominfo) yang mengulas penguatan talenta riset dan hilirisasi agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Sementara itu, Dandi Budiman, Direktur CV. Trinusa Laju Indah sekaligus mitra pemberdayaan masyarakat desa, menyoroti pentingnya kolaborasi antara dunia usaha dan akademisi sebagai kunci dalam menguatkan ekonomi lokal melalui inovasi berbasis riset. Seminar nasional SENDAMAS dipandu oleh Dr. Lutfhia Sevriana, S.E., M.Si., dosen Program Studi Manajemen UAI.
Sesi Paralel Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Tidak hanya menghadirkan seminar nasional, SENDAMAS 2025 juga menyelenggarakan sesi paralel penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di ruang Zoom masing-masing mulai Rabu siang, 12 November hingga Kamis, 13 November 2025. Dalam sesi tersebut, para peserta mempresentasikan berbagai hasil penelitian dan program pengabdian masyarakat.
Apresiasi Inovasi: Best Paper dan LPIPM Award
SENDAMAS mengumumkan penerima penghargaan Best Paper SENDAMAS 2025 serta LPIPM Award 2025. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi peneliti dan dosen dalam kegiatan riset serta pengabdian masyarakat di lingkungan UAI. Best Paper kategori penelitian diraih oleh Damayanti Wardyaningrum, Olivia Sabrina Azlan, dan Winangsari Pradani. Best paper kategori pemberdayaan masyarakat diraih oleh Safira Hasna, Nur Afia Rahmatunnisa, dan Andi Mukramin Yusuf. Penghargaan kategori pemberdayaan masyarakat diraih oleh Dr. Nunug Nurhasanah, S.T., M.Si., dan Octarina Nur Samijayani, S.T., M.Sc. Kategori penelitian yaitu Dr. Hanny Nurlatifah, S.Pi., M., dan Cut Meutia Karolina, S.Ikom., M.Ikom.
SENDAMAS 2025 menjadi bukti komitmen UAI dalam menghadirkan riset yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, UAI terus mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha untuk menciptakan inovasi yang relevan, aplikatif, dan berkelanjutan.
Ingin menjadi bagian dari kampus yang mendorong riset dan inovasi untuk kemajuan bangsa? Yuk bergabung dengan kami, Universitas Al-Azhar Indonesia, tempat yang tepat untuk mengembangkan potensi dan berkontribusi bersama. Daftar sekarang di penerimaan.uai.ac.id.
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025
- SENDAMAS 2025








