Menangisi Amien Rais, Membaca Nasib PAN Menuju Pilpres 2024
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir menyebut nama Amien Rais sambil menangis dalam sambutannya di peringatan Hari Ulang Tahun PAN ke-22, Minggu (23/8). Amien Rais tak hadir dalam perayaan HUT partai yang dia dirikan dan besarkan. Ketidakhadiran politikus senior itu dinilai sebagai puncak perselisihan politik antara dirinya dengan kepengurusan PAN di tangan Zulkifli Hasan. PAN kini lebih merapat ke pemerintahan Jokowi, sementara Amien getol mengkritik pemerintah.
“Saya yakin kita semua mengucapkan terima kasih kepada pendiri Partai Amanat Nasional Bapak Profesor Doktor Amien Rais,” kata Soetrisno dalam siaran langsung di Youtube, kemarin. Mantan Ketua Umum PAN tersebut turut mendoakan Amien Rais tetap sehat. Ia juga berharap Amien Rais mengikhlaskan kepemimpinan PAN pada generasi saat ini dibawahi komando Zulkifli Hasan.
Pernah jadi tokoh sentral partai berlambang matahari terbit itu, namun sekarang seakan jarak antara PAN dan Amien makin menganga. Di satu sisi, PAN makin merapat ke pemerintahan sementara di sisi lain Amien Rais terus melontarkan kritik.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai apa yang ditampilkan dan diungkapkan Soetrisno dalam sambutannya kemarin memperlihatkan bahwa PAN kehilangan sosok Amien Rais. Apalagi, spirit PAN sampai saat ini juga masih berada di tangan Amien.
“Tangisan Soetrisno Bachir itu bentuk rasa rindu. Apapun baik buruknya, Amien Rais adalah orang yang paling berjasa membuat PAN bisa seperti sekarang,” kata Adi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (24/8).
Adi mengatakan Amien merupakan sosok sentral sekaligus pendiri PAN yang menjadi magnet elektoral partai. Menurut dia, selama ini orang memilih PAN karena melihat Amien sebagai salah satu tokoh reformasi.
“Amien figur sentral, magnet elektoral PAN yang tak tergantikan,” tuturnya.
Direktur Eksekutif Political and Public Studies, Jerry Massie mengatakan PAN harus segera membaca tangisan Soetrisno yang juga salah satu senior di partai berlambang matahari itu. PAN, kata dia, harus bisa membujuk Amien kembali ke partai.
“Bahasa politiknya sangat dalam, hingga ia meneteskan air mata. Paling tidak ini untuk memberikan teguran agar kader-kader PAN ingat jasa-jasa sang pendiri partai. Kalau bukan Amien kalian bukan siapa-siapa,” tutur dia.
Kerugian untuk PAN
Kehilangan sosok Amien Rais di internal PAN juga dipercaya bakal berdampak buruk bagi PAN. Apalagi menjelang Pemilu 2024.
Jerry menilai Amien sampai saat ini merupakan nafas politik dari PAN, meski penuh kontroversi. Namun begitu, pengaruh Amien di internal partai juga masih cukup besar.
“Pengaruh 75 persen tetap ada. Penting agar tokoh penting seangkatan Amien Rais melakukan lobi ke beliau. Sebaiknya PAN jadi oposisi lantaran bisa meningkatkan branding image sampai elektabilitas parpol ini (meningkat) di Pemilu 2024,” tutur Jerry.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan suka tidak suka, Amien Rais sampai saat ini masih menjadi ikon PAN. Ia melihat sosok Amien masih sangat penting.
“Ketika sudah didepak lalu ditangisi. Harusnya ketika masih ada di PAN harus dihormati dan dijaga. Bukan dibuang,” ujar Ujang.
Ujang juga melihat hilangnya sosok Amien Rais di PAN justru akan merugikan partai. Amien, kata dia, bisa saja membawa gerbong-gerbong pendukungnya di PAN.
Selain itu, basis massa PAN juga bisa diambil oleh partai baru jika Amien membentuk partai baru di kemudian hari. Hal itu diprediksi malah akan menimbulkan perpecahan di internal partai.
“Perpecahan di PAN itu bukan menguntungkan PAN, tapi bisa menghancurkan PAN,” tuturnya.
Ia juga meyakini bahwa saat ini peluang PAN dan Amien Rais rujuk kecil. Menurut dia, PAN yang kini dikomandoi oleh Zulhas dan Amien sudah berjalan dengan prinsipnya masing-masing.
“Amien ingin konsisten di oposisi, tapi Zulhas ingin ada di pemerintahan. Perbedaan prinsip tersebut membuat Amien terpental dan siap-siap mendirikan partai baru,” kata Ujang.
Sumber
CNN Indonesia