Wali Kota Tangsel Ungkap Pejabat Tak Sesuai Skill Termasuk Pembinaan Karir
ZONABANTEN.com – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengungkapkan soal keterisian posisi pejabat yang tidak sesuai dengan program pendidikan di jabatan tersebut, merupakan salah satu pembinaan karir bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), di Pemerintah Kota (Pemkot).
“Kita itu visi dan misinya ada unggul. Unggul itu soal pendidikan anak-anak. Kalau soal ada pejabat yang tidak sesuai dengan basic pendidikan mengisi jabatan tertentu, Itu sih bukan terkait visi misi, itu pembinaan karir pegawai aja,” kata Benyamin Davnie kepada wartawan, ditulis Selasa 14 September 2021.
Untuk visi dan misi pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan tersebut, ujar Bang Ben sapaan akrabnya, tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
“Dalam RPJMD kita, kita mau Kota Tangsel menuju Kota lestari yang saling terkoneksi, efisien dan efektif. Ada beberapa penekanan, kota lestari yang unggul dalam hal pendidikan anak-anak yang sehat. Artinya sektor infrastruktur pendidikan dan kesehatan, akan menjadi perhatian kedepan,” tegas Bang Ben.
Soal rotasi dan mutasi, kami belum ada komposisi. Sesuai Undang-undang, kita kan baru boleh bulan depan. Yang jelas, untuk SDM di Pemkot Tangsel sudah ada dalam misi. Sudah ada didalamnya. Unggul itu kan salah satunya soal orang atau SDM, termasuk didalam pemerintahan,” tambah Bang Ben.
Soal rotasi dan mutasi pejabat itu pun mendapat sinyal dari Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin.
“Sekarang begini, diantara dua pimpinan itu ketika pencalonan, kesepakatannya sampai mana mereka berdua itu. Artinya kesepakatan-kesepakatan begitu,” kata Ujang saat dimintai tanggapan soal wacana rotasi dan mutasi pejabat, Oktober mendatang, Senin 6 September 2021
Biasanya soal memploting orang-orangnya menjadi kepala dinas dan lain sebagainya. Itu (kesepakatan) kalau koalisinya tidak pecah. Tetapi kalau Wali Kotanya ‘main’ sendiri biasanya wakilnya ditinggalkan. Makanya harus dilihat, koalisinya masih solid atau tidak gitu. Kalau masih solid mereka saling berbagi ‘kapling’ begitu loh,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai daerah yang baru saja menggelar Pilkada, keduanya memiliki kepentingan dalam membawa ‘gerbong’ untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di Kota yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) rata-rata diatas Rp.3 triliun tersebut.
“Kalau koalisi mereka sudah tidak solid mereka main sendiri-sendiri. Semua pemerintah di Indonesia, yang saya teliti, yang saya lihat ketika Wali Kota dan Wakilnya bertarung (rotasi/mutasi pejabat), yang menang Wali Kotanya,” sambung Ujang.
Sumber