skip to Main Content
Hadapi Covid-19 Universitas Al Azhar Indonesia Cepat Beradaptasi

Hadapi Covid-19 Universitas Al Azhar Indonesia Cepat Beradaptasi

Jakarta- Ancaman krisis akibat virus korona kini semakin membayangi berbagai sektor. Termasuk bidang pendidikan. Sejak beberapa bulan diumumkan awal Maret 2020 dan beberapa minggu kemudian ditetapkan bahwa sektor pendidikan agar menyelenggarakan perkuliahan di rumah

“Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) dengan cepat melakukan berbagai upaya adaptasi. Selain sistem perkuliahan daring yang sebelumnya telah ada dalam program blended program,” ujar Direktur Administrasi Bidang Akademik, Promosi dan PMB UIA, Dr.Damayanti Wardyaningrum kepada Koran Jakarta, Rabu (27/5).

Lebih lanjut Damayanti mengatakan, UAI sudah sejak awal sangat menyadari bahwa kondisi ini akan berimbas bukan hanya pada proses belajar namun juga pada kemampuan mahasiswa dalam membayar biaya kuliah. Pimpinan UAI beserta jajarannya telah mengambil langkah-langkah antisipasi seperti memberikan keringanan pembayaran kuliah dengan nilai memberika keringanan 500 ribu ruiah untuk setiap mahasiswa regular dan 250 ribu rupiah untuk mahasiswa program blended.

Selain itu katanya, yang tak kalah gencar dilakukan adalah dengan menggiatkan jaringan dengan industri serta mitra-mitra UAI untuk dapat berkontribusi membantu pembiayaan kuliah mahasiswa yang terdampak covid 19.

Dijelaskan Damayanti, kriteria mahasiswa yang memperoleh bantuan utamanya adalah yang pekerjaan orangtuanya terdampak covid-19. Saat ini secara bertahap lembaga-lembaga yang telah berkomitmen diantaranya Badan Amil Zakat Nasional, Yayasan Baitul Mal Pupuk Kujang serta sejumlah mitra lainnya.

“Beberpa lebaga penyedia beasiswa yang telah berjalan selama juga tetap berkomitmen untuk tidak menghentikan bantuan seperti dari pemerintah dan BUMN,” tambah Damayanti.

Namun ungkap Damayanti, tentu belum semua mahasiswa yang memerlukan bantuan dapat teraokomodir, namun setidaknya kontribusi ini sebagai upaya antisipasi UAI yang tiada henti mendorong agar mahasiswa tidak berhenti kuliah karena persoalan biaya.

“Dalam situasi sulit seperti ini jaringan kemitraan yang telah ada dapat ditingkatkan untuk berkontribusi,” katanya. sur/AR-3

Sumber
KoranJakarta

Back To Top