Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) melanjutkan program Kultum Sore hari kedua pada Selasa, 9 Desember 2025 di Masjid Agung Al Azhar, setelah salat Ashar. Pada kesempatan ini, UAI menghadirkan Asrafi Syafiq Iswara dari Keluarga Mahasiswa Program Studi (KMPS) Bahasa dan Kebudayaan Arab sebagai pemateri.
Dalam sesi kedua ini, Asrafi mengangkat tema “Keutamaan Membaca Al-Qur’an”, sebuah materi yang mengingatkan jamaah betapa mulianya amalan membaca Al-Qur’an, amalan yang sering dilakukan namun tak jarang pula ditinggalkan. Ia memulai dengan menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk hidup bagi orang-orang bertakwa, sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 2. Menurutnya, banyak persoalan hidup yang sebenarnya telah dijawab oleh Al-Qur’an, namun manusia sering lalai untuk membacanya.
Asrafi kemudian mengutip hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa setiap huruf dari Al-Qur’an bernilai satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Bahkan bacaan “Alif Lam Mim” pun dihitung sebagai tiga huruf sehingga menghasilkan tiga puluh pahala. Ia menegaskan bahwa hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang membaca Kitabullah.
Selain menjadi sumber pahala, Al-Qur’an juga disebutkan akan menjadi syafa’at bagi para pembacanya pada hari kiamat, sebagaimana dikabarkan dalam hadis riwayat Muslim. Asrafi menambahkan bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain, walau hanya satu ayat.
Dalam kultumnya, Asrafi juga menekankan bahwa membaca Al-Qur’an adalah obat hati. Ketika seseorang dirundung kegelisahan, membuka mushaf dan membaca beberapa ayat dapat menghadirkan ketenangan, sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Ra’d ayat 28: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.”
Sesi Kultum Sore hari kedua ini ditutup dengan ajakan bagi seluruh sivitas akademika UAI untuk terus memperbaiki hubungan dengan Al-Qur’an. Memulai dengan satu halaman setiap hari bisa menjadi langkah kecil yang membawa perubahan besar. Melalui program ini, UAI mendorong mahasiswa dan sivitas menjadikan waktu setelah salat Ashar sebagai momen penguatan spiritual dan refleksi diri.