Lebih dari 9 juta warga negara Indonesia bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan 80% di antaranya adalah perempuan. Per tahun 2023 Sebanyak lebih kurang 21.565 PMI ini berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menempatkan NTB sebagai salah satu provinsi dengan pengirim PMI terbanyak di Indonesia. PMI bekerja di lima negara tujuan utama: Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Jepang. Karena migrasi ini, sekitar 11,2 juta anak terpaksa ditinggal di tanah air. Pada dasarnya, migrasi orang tua menimbulkan dampak positif dan negatif bagi anak-anak yang ditinggalkan. Yang sayangnya dampak negatif cenderung lebih banyak daripada dampak positifnya. Beberapa dampak negatifnya adalah 1) putus sekolah; 2) prestasi sekolah yang rendah; 3) menjadi korban pelecehan seksual; 4) terlibat dengan komunitas punk, dan 5) penggunaan narkoba dan alkohol. Dampak negatif ini semakin mengkhawatirkan di Era Digital apalagi terhadap anak-anak PMI yang tidak secara langsung dapat diawasi oleh orang tua. Menanggapi tantangan tersebut jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Al-Azhar Indonesia mengadakan Pelatihan Digital Literasi untuk anak-anak PMI. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 21 dan 22 Juni 2025 di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pelatihan ini didukung oleh Taiwan Foundation for Democracy (TFD) dan Unimig Indonesia.

Pelatihan hari pertama diisi dengan materi terkait pemaparan apa itu literasi digital dan bagaimana bermedia sosial yang aman. Materi terkait UU ITE juga diberikan kepada anak-anak tersebut agar lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi dan tidak mudah terbawa arus, serta tidak menjadi korban eksploitasi melalui sosial media. Selain itu juga ada pelatihan mindfull journaling untuk membantu mereka untuk tidak oversharing di media sosial. Pelatihan hari kedua diisi dengan materi yang memperkaya skill anak-anak dengan mengajarkan penggunaan canva untuk membuat portfolio dan capcut untuk membuat video product. Turut hadir perwakilan dari Balai pelatihan Vokasi dan Produktivitas Lombok Timur (BPVP Lotim) untuk memberikan informasi terkait program-program pelatihan yang dapat diikuti peserta sebagai lanjutan dari pelatihan ini dan juga peluang kerja yang dapat di akses baik di dalam ataupun luar negeri. Pelatihan ini akan dilanjutkan dengan seminar hasil di Jakarta untuk menyampaikan hasil temuan dan bahan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah pusat maupun lokal sehingga dapat memberikan perhatian yang lebih serius terhadap anak-anak PMI agar dapat menjadi bagian dari Indonesia Emas.