skip to Main Content
Pandemi Covid-19 Dorong Transformasi Digital Lebih Cepat

Pandemi Covid-19 Dorong Transformasi Digital Lebih Cepat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya transformasi digital menjadi semakin cepat. Pada era digital ini, semua pelaku usaha didorong untuk menjalankan prinsip governance secara principle.

Hal tersebut disampaikan oleh guru besar Universitas Padjajaran, Ilya Avianti, pada acara Forum Knowledge Management yang digelar Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) secara daring, Jumat (16/1). Hadir juga dalam forum tersebut Rektor UAI, Prof Asep Saepudin.

“Hikmah dari masa pandemi ini adalah mendorong transformasi digital ke semua aktivitas,” kata penulis buku Digital Governance ini.

Pada saat memasuki era digital ini, Ilya mengatakan, semua pihak — mulai dari penjual, pembeli, dan penghubung — terkoneksi dalam satu platform digital.

Hal ini selanjutnya membentuk sistem hyper-transparancy sehingga terciptanya sistem tata kelola yang baik — baik dari segi harga, spesifikasi produk, dan review dari konsumen lain dapat dilihat langsung oleh masyarakat.

“Audit bisa dilakukan dengan lebih cepat karena konsumen bisa langsung review produk atau layanan yang diberikan. Dahulu, masyarakat percaya dengan hasil audit, namun di era ini, masyarakat lebih percaya pada review dari konsumen lain,” jelasnya.

Ilya menambahkan bahwa governance tercipta dengan sendirinya, bukan diciptakan atau diwajibkan oleh regulator. Digital governance ini, kata dia, dibentuk oleh setiap elemen yang terlibat dalam kegiatan transkasi, baik seller, platform, maupun buyer di era digital.

Asep Saepudin turut mengapresiasi paparan ilmu yang luar biasa dari Prof Ilya. Ia berharap dapat memberikan manfaat dan diterapkan di lingkungan kampus UAI. “Ini menjadi memberikan tambahan wawasan kepada kita atas kondisi yang terjadi sekarang ini,” ujarnya.

Sementara itu Hanny Nurlatifah, ketua Direktorat Manajemen Inovasi dan Program UAI, menyadari kemajuan yang terjadi dari teknologi informasi pada masa sekarang. Dunia, kata dia, sudah semakin terhubung dan menyebabkan informasi digital semakin transparan.

“Perilaku etis dan integritas adalah kunci untuk berhasil di pasar manapun. Peran pemerintah sangat diperlukan agar tercipta ekosistem dunia digital yang sehat,” ujar Hanny.

Dalam kesempatan forum ini, Prof. Ilya Avianti sekaligus juga meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Digital Governance. Buku ini merupakan hasil kolaborasinya dengan Syahraki Syahrir dan diterbitkan oleh NEXUS Risk Mitigation and Strategic Communication.

Sumber
Republika

Back To Top