Hari Pahlawan di Tengah Pandemi menurut Milenials
Ada yang berbeda dalam peringatan di Hari Pahlawan pada tahun ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya Hari Pahlawan biasanya akan dilaksanakan dengan Upacara Bendera dan penghormatan secara langsung, pada tahun ini peringatan The Hero’s Day dilakukan dengan sistem yang berbeda yakni dengan virtual. Semua orang saat ini melaksanakan Hari Pahlawan dengan modul dari rumah masing-masing, tetapi hal ini tidak membatasi atau menghalangi publik untuk melakukan penghormatannya terhadap pahlawan yang telah gugur bagi tanah air. Setiap individu memiliki caranya sendiri dalam memperingati Hari Pahlawan termasuk Milenials, hal ini merujuk pada sejumlah akun media sosial terdapat beberapa anak muda yang memperingati Hari Pahlawan dengan mendesain sebuah poster, membuat podcast, dan membuat sebuah karya yang memang dedikasikan untuk para pahlawan.
Peringatan Hari Pahlawan 10 November muncul karena adanya pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Pada saat itu, Rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris dan sekutunya. Hari Pahlawan 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia. Jika dulu pahlawan identik dengan perjuangan melawan penjajah, Di era masa kini makna pahlawan bisa dipahami dari berbagai perspektif. Pahlawan bangsa tersebut merupakan sosok panutan yang dapat membawa perubahan serta memberikan kontribusi tinggi dalam berbagai bidang, dari bidang pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan lain-lain.
Pada zaman dahulu generasi muda harus berperang dengan bambu runcing dan persenjataan untuk melawan penjajah. Di era modern ini, kita bisa memanfaatkan berbagai inovasi lewat perkembangan teknologi dalam memajukan serta mengangkat derajat dan martabat bangsa. Mengingat saat ini situasi tengah pandemi, tentu cara yang dapat dilakukan juga adalah membantu pemerintah dalam mengedukasi ataupun sosialisi dalam ruang lingkup cukup luas. Setelah melakukan observasi singkat dengan salah satu mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, ia merasakan bahwa beberapa waktu ke belakang ini berbagai peringatan hari besar memang muncul di tengah pandemi. Tetapi hal tersebut jangan dijadikan sebagai hambatan dalam menerapkan aktivitas maupun peringatan hari besar yang ada.
Bangsa Indonesia saat ini dituntut untuk menjaga persatuan dan kesatuan supaya tidak ada yang memecah belah satu sama lain. Aspek persatuan ini bisa dijaga dengan melakukan kerjasama dengan melibatkan masyarakat secara luas. Sikap dan pandangan sejatinya itu tidak boleh dipaksakan, semua hal ini karena kita berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Lantas, diharapkan milenials terus memaksimalkan peran mereka dengan mengikuti tujuan, program inovasi ataupun program dari pemerintah agar tetap berkontribusi maksimal bagi bangsa. Kedepannya semoga pandemi covid-19 cepat usai, sehingga aktivitas pun satu persatu sudah mulai normal kembali. Terakhir, semoga kedepannya peran dari milenials ini dapat membantu mengedukasi dan memajukan tanah air demi membantu menyongsong Indonesia Emas di 2045.
(JT)