Kuliah Umum bersama Dr. Martin Lamb: Pentingnya Motivasi dalam Belajar Bahasa Inggris

Belajar bahasa Inggris ternyata bukan hanya soal tata bahasa dan kosakata. Lebih dari itu, motivasi menjadi kunci utama yang menentukan apakah mahasiswa mampu berkembang dalam proses pembelajaran. Inilah pesan utama yang disampaikan Dr. Martin Lamb dari University of Leeds, dalam kuliah umum yang diselenggarakan Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) pada Senin, 15 September 2025 di Ruang Serbaguna.

Kuliah umum ini dilaksanakan supaya mahasiswa dapat memahami secara mendalam pentingnya motivasi dalam mempelajari Bahasa Inggris. Kelas dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris dari berbagai angkatan. Kehadiran mahasiswa baru angkatan 2025 memberi warna tersendiri, karena kuliah umum ini menjadi kelas perdana mereka di UAI. Tidak hanya itu, acara ini juga turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI, Era Bawarti, S.IP., M.Hum., beserta para dosen.

Pentingnya Motivasi dalam Belajar Bahasa Inggris

Dr. Martin Lamb memulai sesi kuliah umum dengan pertanyaan: “Mengapa banyak orang Indonesia belum bisa berbahasa Inggris?” Ia menjelaskan bahwa penyebab utamanya bukan karena kurangnya ketertarikan, melainkan karena banyak orang hanya tertarik untuk belajar, tetapi tidak tergerak untuk berpartisipasi secara aktif dalam menguasai bahasa Inggris.

Dalam pemaparannya, Lamb menekankan bahwa ada dua jenis motivasi yang berperan penting dalam proses belajar bahasa. Pertama, motivasi intrinsik, yaitu dorongan dari dalam diri, seperti rasa puas, kesenangan pribadi, atau keinginan menguasai kemampuan baru. Kedua, motivasi ekstrinsik, yaitu dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Contoh dari motivasi ekstrinsik yaitu diberitahu bahwa bahasa Inggris itu penting, adanya hadiah jangka pendek seperti lulus ujian, atau rasa takut akan konsekuensi negatif jika tidak melakukannya.

Strategi Memotivasi Belajar Bahasa Inggris

Untuk menjelaskan lebih dalam, Dr. Martin Lamb mengaitkan hal ini dengan self-determination theory. Dalam teori ini, ada beberapa cara bagi pengajar untuk membantu mahasiswa menginternalisasi motivasi mereka. Strategi pertama yaitu mendorong kemandirian dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar dengan cara mereka sendiri dan mengambil keputusan dalam proses belajarnya. Kedua, menumbuhkan rasa kemajuan dengan menunjukkan perkembangan nyata yang sudah mereka capai. Ketiga, membangun gambaran diri ideal sebagai penutur bahasa kedua. Strategi ketiga dapat membantu mahasiswa membayangkan diri mereka sebagai pengguna bahasa Inggris yang lancar dan percaya diri di masa depan.

Selain itu, Lamb juga membagikan tiga resep praktis bagi para pengajar supaya pengalaman belajar terasa lebih menyenangkan dan memotivasi. Pengajar dapat menghadirkan aktivitas seru di kelas, menghubungkan materi dengan kehidupan nyata mahasiswa, serta membangun rapport atau kedekatan antara pengajar dan murid sehingga tercipta suasana belajar yang nyaman. Contoh dari pembelajaran yang menyenangkan yaitu menggunakan tebak-tebakan atau permainan kompetitif.

Diskusi yang Interaktif

Suasana diskusi semakin hidup ketika mahasiswa antusias melontarkan pertanyaan, mulai dari bagaimana membangun motivasi dalam dirinya sebagai pengajar, hingga strategi menghadapi siswa dengan latar belakang yang beragam. Pemateri juga menyampaikan bahwa “secret ingredient” dalam mengajar sebenarnya adalah motivasi dari sang pengajar itu sendiri. Motivasi tersebut yaitu passion terhadap bidang yang diajarkan, sekaligus kecintaan untuk membagikannya kepada orang lain.

Sebagai penutup, Dr. Martin Lamb kembali menegaskan bahwa keberhasilan dalam mempelajari bahasa tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga oleh motivasi yang terus dipupuk. “Language learning is a long, challenging process (Belajar bahasa itu perjalanan berproses yang panjang dan penuh tantangan)“, tutupnya.

Bagi kamu yang ingin menjelajahi bahasa Inggris lebih dari sekadar tata bahasa, sekaligus menyelami budaya yang menyertainya, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) adalah jawabannya. Yuk daftarkan dirimu sekarang di penerimaan.uai.ac.id dan rasakan pengalaman belajar di tempat yang tepat