skip to Main Content
Goes To Campus, Komisaris Informasi DKI Jakarta Jabarkan Transparasi Kunci Kemajuan Dari Jakarta Untuk Indonesia Tangguh

Goes To Campus, Komisaris Informasi DKI Jakarta Jabarkan Transparasi Kunci Kemajuan Dari Jakarta Untuk Indonesia Tangguh

Kegiatan “Right To Know Day” yang diselenggarakan pada Kamis (06/10) di Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3, Universitas Al Azhar Indonesia dengan tema “Transparansi Kunci Kemajuan Masyarakat dan Badan Publik dari Jakarta Untuk Indonesia Tangguh” berakhir lancar dengan mengundang Komisi Informasi DKI Jakarta dan beberapa tokoh hebat seperti Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc, Ketua Komisi Informasi DKI Jakarta yakni Harry Ara Hutabarat, S.H., M.H, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Dr. Heri Herdiwanto, S.pd., M.si dengan narasumber utama Aang Muhdi Gozali, Lc, MA sebagai Ketua Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi serta banyak lagi yang hadir dalam acara tersebut.

Pembukaan sambutan yang di Ketua Komisi Informasi dari Provinsi DKI Jakarta, Bapak Harry Ara Hutabarat, S.H., M.H menjelaskan tentang Hari Untuk Tahu Sedunia diselenggarakan pada tanggal 28 September merupakan peringatan yang ke-20. Penyebaran informasi akan diperingati di hari itu. Dipilihnya Kampus Al-Azhar karena diyakini bahwa kampus ini menjadi agen perubahan dengan penegakkan demokrasi dengan cara transparansi badan publik.

Materi utama yang disampaikan yakni pentingnya seseorang itu mendapatkan informasi yang mana diatur juga dalam landasan hukum pada UUD NRI 1945, Pasal 28F yang menjelaskan bahwa tiap orang memiliki hak untuk memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi di lingkungan sosialnya. Penggunaan dengan teknologi harus cerdas mana informasi yang harus disampaikan mana yang tidak. Bila ada informasi yang benar disebarkan, jika informasi benar dan berbahaya jangan disebarkan.

Ada suatu kebenaran yang fundamental yang memang orang bertindak secara rasional berbasis dengan hal itu. Jika dalam mahasiswa, apa-apa itu harus punya alasan. Jika tidak paham mengapa, nanti bahayanya pertanyaannya jadi destruktif. Tidak boleh langsung emmutuskan tapi dilihat dulu why question tersebut. Ada beberapa energi yang bisa dirasakan saja yakni informasi mengalir namun berbentuk energi. Penjelasan tadi menunjukkan betapa pentingnya sebuah informasi bagi semua orang terutama mahasiswa untuk bertindak sesuai dengan pedoman dan mendukung pemerintah guna menjalankan sebuah demokrasi dan membentuk Indonesia yang baik ke depannya.

Back To Top