
Sumber : freepik.com
Bahasa Jepang memiliki sistem penulisan yang unik dan khas, yaitu Kanji, Hiragana, dan Katakana. Bagi pemula, melihat ketiga jenis huruf ini secara bersamaan mungkin terasa membingungkan. Bagi para pemula, melihat ketiga jenis huruf ini secara bersamaan mungkin terasa membingungkan. Namun, jangan khawatir! Memahami ketiga aksara ini justru menjadi langkah awal yang menyenangkan, apalagi jika kamu sedang bersiap kuliah di jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang.
Mengenal Kanji, Huruf Tiongkok yang Diadopsi oleh Jepang
Kanji (漢字) adalah aksara Jepang yang berasal dari Tiongkok kuno dan telah digunakan sejak abad ke-5. Aksara Kanji berperan sebagai inti makna dalam sebuah kata. Aksara ini umumnya digunakan untuk menulis kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan beberapa kata keterangan.
Setiap karakter Kanji memiliki arti tersendiri. Misalnya, karakter 学 berarti “belajar”, dan 水 berarti “air”. Karena satu karakter bisa mewakili satu konsep atau makna, Kanji menjadi sangat efisien, namun juga menantang. Salah satu tantangannya adalah dalam satu karakter bisa memiliki lebih dari satu cara baca, tergantung dengan konteks penggunaannya.
Saat ini, jumlah Kanji di Jepang tercatat lebih dari 50.000 karakter. Namun dalam praktik sehari-hari, masyarakat Jepang umumnya hanya menggunakan sekitar 2.000 hingga 3.000 karakter untuk membaca dan menulis.
Hiragana, Tulisan Asli Jepang
Berbeda dengan Kanji, Hiragana (ひらがな) adalah sistem penulisan asli Jepang yang dikembangkan untuk menyederhanakan Kanji dan menuliskan kosakata lokal. Hiragana digunakan untuk menuliskan akhiran kata kerja, partikel gramatikal, cara baca Kanji (furigana), serta kata-kata yang tidak memiliki Kanji. Hiragana sangat penting dalam struktur kalimat karena ia sering “menempel” pada Kanji untuk melengkapinya secara gramatikal.
Berbeda dengan Kanji yang merupakan karakter bermakna, Hiragana terdiri atas karakter fonetik yang merepresentasikan bunyi. Huruf ini memiliki 46 karakter dasar, 20 karakter dengan dakuten, 5 karakter dengan handakuten, dan 33 kombinasi yōon. Secara visual, Hiragana memiliki bentuk yang lembut dan melengkung. Karena bentuknya yang halus, aksara ini dahulu dikenal sebagai “tulisan perempuan” di kalangan bangsawan Jepang
Katakana, Aksara Kata Serapan
Jika Hiragana digunakan untuk kosakata asli Jepang, maka Katakana (カタカナ) berfungsi sebaliknya. Huruf ini digunakan untuk menuliskan kosakata asing atau kata serapan, seperti dari bahasa Inggris, serta nama orang atau tempat di luar Jepang. Contohnya, kata “komputer” dalam bahasa Jepang ditulis sebagai コンピューター (konpyuutaa). Selain itu, Katakana juga digunakan untuk menulis suara-suara tiruan (onomatopea), nama merek asing, atau istilah teknis dan ilmiah.
Dari segi bentuk, Katakana memiliki kemiripan dengan Hiragana dalam hal jumlah karakter, yaitu terdiri dari 46 karakter dasar, 20 karakter dakuten, 5 dengan handakuten, dan 33 kombinasi yōon. Namun secara visual, Katakana tampak lebih tajam, tegas, dan bersudut, sehingga mudah dibedakan dari Hiragana yang melengkung.
Memahami perbedaan antara Kanji, Hiragana, dan Katakana adalah langkah awal yang menarik dalam mempelajari bahasa Jepang. Ketiga sistem penulisan ini bekerja bersama-sama untuk membentuk kekayaan bahasa Jepang. Dengan ketekunan dan bimbingan yang tepat, kamu akan mampu menguasai bahasa Jepang dengan lancar.
Tertarik untuk menjelajahi lebih dalam keunikan bahasa dan budaya Jepang? Kamu berada di tempat yang tepat! Di Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Al-Azhar Indonesia, kamu akan dibimbing oleh tenaga pengajar ahli untuk mempelajari Bahasa Jepang, kebudayaan Jepang, serta penerapannya di dunia profesional. Tidak hanya itu, kamu juga berkesempatan untuk mengikuti student exchange ke Tohoku University dan magang di Bandara Narita. Yuk daftar sekarang!