skip to Main Content
MUI Ajak Beri Beasiswa Putri-Putri Awak KRI Nanggala 402 Yang Gugur

MUI Ajak Beri Beasiswa Putri-Putri Awak KRI Nanggala 402 yang Gugur

Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia mengajak berbagai pihak untuk memberikan beasiswa kepada putra-putri awak KRI Nanggala 402 yang gugur setelah tenggelam di perairan sekitar 60 mil (sekitar 95 kilometer) dari utara Pulau Bali.

MUI juga mengajak seluruh kaum Muslimin untuk melakukan shalat ghaib bagi almarhumin dan mendoakan para korban agar diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, serta agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan, dan kekuatan lahir batin.

“Mari berpartisipasi untuk meringankan duka mereka, termasuk dengan memberi beasiswa bagi putra putri yang ditinggalkan,” ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan tertulisnya diterima pada Senin (26/04/2021).

Pihak lain juga menyampaikan ajak senada. Negara pun diminta benar-benar hadir dalam tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 ini.

“Misalnya dengan memberikan kenaikan pangkat terhadap prajurit yang gugur dan memberikan santunan yang memadai kepada keluarga yang ditinggalkan serta perhatian khusus terhadap pendidikan anak-anak dari para prajurit yang gugur,” ujar pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad dalam keterangannya, Ahad (25/04/2021).

Selain menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut, pada sisi lain, Suparji Ahmad menilai, perlu ada audit terkait perawatan Kapal Selam Nanggala 402. Jika dilihat dari segi usia, menurut Suparji kapal selam tersebut sudah tak lagi muda karena berusia 42 tahun.

“Perlu ada pengecekan yang menyeluruh dan transparan terkait peristiwa ini. Jangan sampai hanya berhenti pada pengumuman bahwa kapal tersebut telah tenggelam,” ujarnya.

“Misalnya anggaran yang digunakan untuk perawatan berapa jumlahnya, lalu apakah sudah digunakan seefektif mungkin atau belum. Publik perlu mengetahui hal tersebut,” sambungnya.

Audit yang menyeluruh ini, lanjutnya, demi mencegah terjadi hal serupa di kemudian hari. Apabila anggaran perbaikan dirasa kurang, maka sebaiknya TNI mengajukan penambahan anggaran ke DPR.

“Peremajaan alutsista kita sangat diperlukan. Meski dalam keadaan damai, akan tetapi keselamatan prajurit kita perlu dijaga,” ucapnya.*

Sumber

Hidayatullah.com

Back To Top