skip to Main Content
Digital Disruption In Society : Technological Impact On Social Relations

Digital Disruption In Society : Technological Impact on Social Relations

Jakarta (08/12) – Pada Kamis, 5 Desember 2019 kemarin, Program Studi Ilmu Komunikasi bekerjasama dengan Wee Kim Wee School of Communication and Information Nanyang Technological University, Singapore, untuk mengadakan kuliah umum yang bertemakan “Digital Disruption In Society : Technological Impact on Social Relations” di Auditrium Arifin Panigoro Lt.3, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

Dengan menghadirkan Prof. Ang Peng Hwa, yakni Director of the Singapore Internet Research Centre at the Wee Kim Wee School of Communication and Information di Nanyang Technological University, kuliah umum ini mengupas tuntas bagaimana era digital memberikan dampak pada kehidupan sosial. Sejak kehadiran internet, manfaat utamanya dalam memudahkan kita untuk berhubungan dengan orang lain atau networking memang tidak dapat dipungkiri. Melalui internet, semua orang dapat menjalin hubungan atau networking dengan orang lain, bahkan yang berada jauh dari negara kita, yang mana hubungan tersebut sama kuatnya dengan tatap muka. Namun sebenarnya, kekuatan internet terletak pada kemudahan mobilisasinya, semakin banyak orang yang berada pada jaringan internet, maka akan semakin berguna pula keberadaan internet. Hal inilah yang sebenarnya dilupakan oleh orang banyak, sehingga mereka lupa bahwa networking bukan hanya dilakukan dengan online saja.

Prof. Ang Peng Hwa sendiri memang memiliki ketertarikan untuk meneliti hukum dan kebijakan media dan juga internet. Internet memang telah menggerakkan kehidupan sosial kita, contohnya seperti Arab Spring. Pada masa itu, para pengunjuk rasa menggunakan media sosial untuk mengorganisir demonstrasi (baik pro dan anti-pemerintah), menyebarkan informasi tentang kegiatan mereka, dan meningkatkan kesadaran lokal dan global akan peristiwa yang sedang berlangsung. Protes massa di lapangan pada saat itu seringkali digerakkan oleh percakapan online sehingga dalam hal ini media sosial memainkan peran sentral dalam membentuk perdebatan sengit pada masa Arab Spring.

Kuliah umum yang turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., ini diakhiri dengan harapan dari Prof. Ang Peng Hwa yang menyampaikan agar masyarakat Indonesia senantiasa tidak melupakan offline networking untuk menghindari hal serupa yang terjadi dalam Arab Spring.

 

Back To Top