skip to Main Content
Webinar Workshop Islamic Entrepreuneur: Pengembangan Kewirausahaan Dalam Perspektif Islam

Webinar Workshop Islamic Entrepreuneur: Pengembangan Kewirausahaan Dalam Perspektif Islam

Telah berlangsung webinar yang bertemakan Workshop Islamic Entrepreneur yang diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. Webinar ini menghadirkan 2 pembicara yakni Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Doktor Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Hanny Nurlatifah, S.Pi., MM. Selaku Direktur Manajemen Inovasi dan Program Universitas Al Azhar Indonesia. Pada webinar yang berlangsung pada hari Kamis, 22 Oktober 2020 ini, dipaparkan hasil penjelasan mengenai model kewirausahaan dengan detail oleh kedua narasumber.

Dalam sesi penyampaian materi “Konsep Kewirausahaan dari Perspektif Ekonomi Islam” Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag., beliau menjelaskan apa saja tantangan di era global seperti saat ini yakni adanya perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, energy and food problems, dan munculnya kemiskinan. Permasalahan ini tentu bisa diatasi dengan adanya solusi yang inovatif dari kalangan akademisi dan para wirausaha. Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag. menambahkan bahwa pentingnya penggunaan terhadap media pemasaran bisnis digital bagi wirausahawan, terakhir beliau memberikan pengarahan mengenai strategi penguatan kewirausahaan UMKM dengan harapan dapat membantu dalam mendorong roda perekonomian terutama di era pandemi seperti saat ini.

Penyampaian materi kedua dibawakan oleh Hanny Nurlatifah, S.Pi., MM. Selaku Direktur Manajemen Inovasi dan Program UAI. Dalam penjelasan materi mengenai “Muslimpreneur: Model dan Pengembangan” sangat banyak insight yang bisa diambil dari pemaparan kedua ini, mulai dari Entrepreneur Indonesia, Model Muslimpreneur, hingga 4 konsep penting dalam kewirausahaan. Beliau menyampaikan bahwa terdapat 3 perbandingan terhadap perspektif entrepreneur, perbandingan ini harus bisa wirausahawan tentukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk mengasah ranah pemikiran wirausaha agar lebih terbuka terhadap paradigma tradisional maupun spiritual.

Setelah penyampaian materi usai, sesi pun dilanjutkan dengan adanya diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan peserta. Sesi diskusi ini terlaksana dengan antusiasme yang baik dari kalangan audience, tidak sedikit juga yang meminta motivasi dan masukan mengenai pengembangan UMKM Indonesia di kala pandemi. Semoga Model Muslimpreneur yang telah disampaikan dapat menjadi brand value yang relevan dengan perilaku konsumen dan dapat membantu wirausahawan bertahan serta berkembang di masa pandemi COVID-19.

 

Back To Top